Iseng-iseng
ingin mengetahui pondok pesantren terbaik di Indonesia. Hanya ada satu artikel
dari sebuah forum (kaskus). Itu pun tidak ada kriterianya, sehingga sangat
subyektif, dan saya kira lebih pada terkenal tidaknya.
Anyway.. ke
10 peringkat ini menurut saya ok-lah, kebanyakan cukup terkenal. Ini adalah
versi Kaskuser (lihat sumber di bawah).
Jika anda
punya usulan pondok pesantren lain, silakan tambahkan di komentar. Mohon
disertai alasannya. Atau anda punya usulan kriteria/faktor apa saja yang perlu
ditinjau dalam menilai kualitas sebuah pondok pesantren, silakan tulis di
bawah.. sebagai masukan bagi kami, atau pembaca lain yang ingin study lebih
lanjut.
Di samping
nama pondok, saya berusaha menampilkan madzab dan faham ajarannya.
.
10 Pondok
Pesantren Terbaik di Indonesia (versi Kaskuser)
1. Pondok
Pesantren Langitan
(Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Pondok
Pesantren Langitan adalah salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di
Indonesia. Berdirinya lembaga ini jauh sebelum Indonesia merdeka yaitu tepatnya
pada tahun 1852, di Dusun Mandungan, Desa Widang, Kecamatan Widang, Tuban, Jawa
Timur. Komplek Pondok Pesantren Langitan terletak di samping bengawan Solo dan
berada di atas areal tanah seluas kurang lebih 7 hektar.
2. Pondok
Pesantren GONTOR (non
madzab)
Pondok
Gontor didirikan pada 10 April 1926 di Ponorogo, Jawa Timur oleh tiga
bersaudara putra Kiai Santoso Anom Besari. Tiga bersaudara ini adalah KH Ahmad
Sahal, KH Zainudin Fananie, dan KH Imam Imam Zarkasy dan yang kemudian dikenal
dengan istilah Trimurti.Pada awalnya Pondok Gontor hanya memiliki Tarbiyatul
Atfhfal (setingkat taman kanak-kanak) lalu meningkat dengan didirikannya
Kulliyatul Mu’alimin Al-Islamiah (KMI) yang setara dengan lulusan sekolah
menengah. Pada tahun 1963 Pondok Gontor mendirikan Institut Studi Islam
Darussalam (ISID).
3. Pondok
Pesantren Daar El-Qolam (non madzab)
Pondok
Pesantren Daar el-Qolam (معهد دار القلم للتربية
الإسلامية) adalah sebuah
pondok pesantren berlokasi di Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten
Tangerang, Propinsi Banten yang didirikan pada tanggal 20 Januari 1968.
Pesantren ini adalah gagasan Haji Qasad Mansyur yang direalisasikan oleh Drs.
K.H. Ahmad Rifai Arief (1942-1997). Setelah K.H. Ahmad Rifa’i Arief meninggal
dunia pada tanggal 15 Juni 1997, pondok ini dilanjutkan oleh K.H. Drs. Ahmad
Syahiduddin, K.H. Adrian Mafatihullah Karim dan Hj. Enah Huwaenah. Hingga Maret
2009, Pondok Pesantren Daar el-Qolam merupakan pondok pesantren terbesar
sedaerah Banten, dengan jumlah santri 4298 jiwa.
4. Pondok
Pesantren DARUNNAJAH (non madzab)
Pada tahun
1942 K.H. Abdul Manaf Mukhayyar mempunyai sekolah Madrasah Al-Islamiyah di
Petunduhan Palmerah. Tahun 1959 tanah dan madrasah tersebut digusur untuk
perluasan komplek Perkampungan Olah Raga Sea Games, yang sekarang dikenal
dengan komplek Olah Raga Senayan. Untuk melanjutkan cita-citanya, maka
diusahakanlah tanah di Ulujami.
Tahun 1960,
didirikan Yayasan Kesejahteraan Masyarakat Islam (YKMI), dengan tujuan agar di
atas tanah tersebut didirikan pesantren. Periode inilah yang disebut dengan
periode cikal bakal, sebagai modal pertama berdirinya Pondok Pesantren
Darunnajah.
5. Pondok
Pesantren Tebuireng
(Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Pondok
Pesantren Tebuireng adalah salah satu pesantren terbesar di Kabupaten Jombang,
Jawa Timur. Pesantren ini didirikan oleh KH. Hasyim Asy’arie pada tahun 1899.
Selain materi pelajaran mengenai pengetahuan agama Islam, ilmu syari’at, dan
bahasa Arab, pelajaran umum juga dimasukkan ke dalam struktur kurikulum
pengajarannya. Pesantren Tebuireng telah banyak memberikan konstribusi dan
sumbangan kepada masyarakat luas baik, terutama dalam dunia pendidikan Islam di
Indonesia.
6. Pondok
Pesantren Al Ihya Ulumuddin (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
pada 24
Nopember 1925 didirikan pondok pesantren di Desa Kesugihan, Kecamatan
Kesugihan, Kabupaten Cilacap, yang kemudian dikenal dengan nama pondok
pesantren Kesugihan. Kepemimpinan ponpes ini kemudian dilanjutkan oleh KH Ahmad
Mustholih dan KH Chasbulloh Badawi, putra pendiri.
7.Ponpes Asy
Syafi’iah Nahdatul Wathon (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Maulana
al-Syaikh Tuan Guru Kyai Hajji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
Muhammad
Zainuddin Abdul Madjid belajar di Tanah Suci Mekah selama 13 tahun kemudian
kembali ke Indonesia atas perintah dari guru beliau yang paling di kagumi,
yakni Syaikh Hasan Muhammad al-Masysyath, pada tahun 1934. Setiba di Pulau
Lombok beliau mendirikan Sekembali dari Tanah Suci Mekah ke Indonesia mula-mula
beliau mendirikan pesantren al-Mujahidin pada tahun 1934 M. kemudian pada
tanggal 15 Jumadil Akhir 1356 H/22 Agustus 1937 M. beliau mendirikan Madrasah
Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI). Madrasah ini khusus untuk mendidik
kaum pria. Kemudian pada tanggal 15 Rabiul Akhir 1362 H/21 April 1943 M. beliau
mendirikan madrasah Nahdlatul Banat Diniah Islamiyah (NBDI) khusus untuk kaum
wanita. Kedua madrasah ini merupakan madrasah pertama di Pulau Lombok yang
terus berkembang dan merupakan cikal bakal dari semua madrasah yang bernaung di
bawah organisasi Nahdlatul Wathan. Dan secara khusus nama madrasah tersebut
diabadikan menjadi nama pondok pesantren ‘Dar al-Nahdlatain Nahdlatul Wathan’.
Istilah ‘Nahdlatain’ diambil dari kedua madrasah tersebut. Beliau aktif berdakwah
keliling desa di Pulau Lombok dan mengajar.
7. Pondok
Pesantren Al Mu’min (wahabiyah)
pondok
Pesantren Al Mu’min adalah sebuah pesantren di Ngruki, Solo yang didirikan oleh
“enam serangkai”: Abdullah Sungkar, Abu Bakar Ba’asyir, Yoyok Rosywadi,
Abdullah Baradja, Abdul Qohar H. Daeng Matase, dan Hasan Basri.
Pondok ini berdiri sejak tahun 1974 di lokasinya hingga sekarang, di selatan terminal angkutan dalam kota Surakarta, Terminal Tipes, namun berada di wilayah administrasi Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo. Setahun sebelumnya ia merupakan sebuah kelompok pengajian kekeluargaan (usrah). Unit dakwah awalnya adalah sebuah siaran radio non-komersial.
Pondok ini berdiri sejak tahun 1974 di lokasinya hingga sekarang, di selatan terminal angkutan dalam kota Surakarta, Terminal Tipes, namun berada di wilayah administrasi Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo. Setahun sebelumnya ia merupakan sebuah kelompok pengajian kekeluargaan (usrah). Unit dakwah awalnya adalah sebuah siaran radio non-komersial.
8. Pondok Pesantren
Al Khairaat (Syafi’iyah,
Asy ‘ariyah)
guru besar
alalamah sayid idrus bin salim aljufri pendiri sebuah yayasan lembaga
pendidikan islam alkahirat, beliau di lahirkan di taris, hadramaut pada14
sya’ban 1309 H bertepatan dengan 15 maret 1881 M, ulama hadramaut yang
berhijrah ke indonesia dan menetap di palu (sulawesi tengah). yayasan
alkahiraat, yang kini telah memiliki cabang lebih dari 1800 madrasah dan
sekolah, terdiri dari TK, SD, SMP, SMA, SMK, MI, MTS, MA, hingga Universitas.
9.Pondok
pesantren Putri Al Kenaniyah (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Pondok
pesantren ini diresmikan pada tanggal 4 Sya’ban 1414 H/ 16 Januari 1944 M, oleh
para Alim Ulama, diantaranya adalah mantan presiden RI ke 4 Bapak KH.
Abdurrahman Wahid, KH. Syamsuri Badawi dan KH. Zayadi Muhajir serta beberapa
tokoh masyarakat disekitar Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur.
10. Pondok
Pesantren La Tansa (non madzab)
Pondok
Pesantren La Tansa adalah sebuah pondok pesantren modern yang terletak di
daerah Parakansantri, Cipanas, Lebak, Banten. Pesantren ini didirikan oleh Drs.
K.H. Ahmad Rifa’i Arief (Almarhum) yang bertindak juga sebagai pemimpin
pesantren Daar el-Qolam (Pasir Gintung, Jayanti, Tangerang) saat itu. Kini,
setelah pendiri wafat, Pesantren La Tansa dipimpin oleh K.H. Adrian Mafatihullah
Karim, MA dan K.H. Sholeh, S.Ag, MM. Lembaga ini bernaung di bawah Yayasan La
Tansa Mashiro, yang juga didirikan oleh Drs K.H. Ahmad Rifa’i Arief.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar