Minggu, 13 November 2011

Apakah pengertian organisasi ?

ORGANISASI

Apakah pengertian organisasi ?

      Menurut saya organisasi ialah sebuah perkumpulan yang memiliki seorang ketua, beberapa pengurus dan beberapa anggota untuk melakukan tujuan bersama serta menyelesaikan masalah sesuai kesepakatan bersama.

Apa organisasi yang kamu ikuti ?

      Selama saya menjadi mahasiswa, saya belum bergabung dengan organisasi apapun. Alasannya karena saya belum bisa membagi waktu dengan baik. Tetapi sewaktu saya masih SMA, saya mengikuti organisasi Pencak Silat. organisasi Pencak Silat selalu saya ikuti. Waktu  di kelas 3 SMA adalah waktu pertama saya merasakan menjadi seorang pengurus.

Apa efeknya bagi kehidupan kamu ?

        Alhamdulillah, ketika saya mengikuti Pencak Silat , saya mendapatkan sebuah  dukungan baik moral maupun material. Serta organisasi lainnya membuat saya memiliki pengalaman yang banyak terkenang . Organisasi membuat saya  menjadi lebih baik dalam menjalani hidup ini.

JENIS DAN TIPE ORGANISASI BERDASARKAN TUJUANNYA

JENIS DAN TIPE ORGANISASI BERDASARKAN TUJUANNYA

1       Deskripsikan 3 jenis organisasi berdasarkan tujuannya !
 saatnya saya mendeskripsikan tentang tiga jenis organisasi berdasarkan tujuannya.
Menurut saya dalam cakupan mata kuliah ini ada berbagai jenis organisasi berdasarkan tujuannya antara lain :
·         Organisasi berdasarkan tujuan agama 
Setiap orang pasti memiliki agama dan kepercayaannya masing – masing. Kecuali orang – orang yang gak percaya dengan adanya Tuhan disebut atheis. Banyak dari kita mungkin dari sejak sekolah dasar (SD) sampai dengan mahasiswa, kita udah mengenal organisasi yang bertujuan agama  ini. Contohnya, Rohis (rohani islam), rokris (rohani kristen), dan lain sebagainya.
Rohis yang saya tau adalah organisasi yang memiliki 2 ketua, satu ketua dari pihak laki – laki yang disebut mas’ul dan satunya dari pihak perempuan yang disebut mas’uliyah. Pemilihan ketua sangat ketat kriterianya,  dilihat dari segi agamanya (sholat,ngaji,dll), tingkah laku sehari – hari sampai dengan nilai akademik. Tapi yang paling berperan adalah mas’ul nya.
Setiap organisasi pasti memiliki program kerja (proker). Proker rohis banyak sekali antara lain mentoring (pembekalan agama), kegiatan – kegiatan islam (maulid nabi Muhammad, Shalat jama’ah Idhul Fitri dan Idhul Adha, peringatan Isro’ dan mi’raj, buka puasa bersama,pesantren kilat, bakti sosial,dll), bimbingan membaca Al-Qur’an, sampai dengan kegiatan kreativitas. Tetapi setiap sekolah / kampus itu prokernya berbeda – beda. Saya hanya menulis secara garis besarnya aja ^^.
                Karena berdasarkan tujuan agama itu, maka kegiatan – kegiatannya berhubungan dengan agama. Mendapatkan ridho dari ALLAH swt. untuk meningkatkan generasi yang lebih baik. Untuk rokris, saya gak begitu paham kegiatan apa aja yang ada dalam organisasi tersebut.
·         Organisasi berdasarkan tujuan sosial 
Mengapa manusia disebut sebagai makhluk sosial ? karena setiap manusia sangat membutuhkan manusia lainnya untuk dapat berinteraksi dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Atas dasar itulah maka dibuat organisasi berdasarkan tujuan sosial. Yang saya tau sebagian besar organisasi memiliki tujuan sosialnya. Tapi salah satu contoh adalah Palang Merah Remaja (PMR). Dari namanya aja kita udah tau kalo PMR itu sosial banget ^^. Kegiatan mereka berhubungan erat dengan unit kesehatan sekolah (UKS). Saya inget banget waktu SMA kalo lagi upacara, mereka (para anggota PMR) berdiri paling belakang untuk menjaga kita, takut suatu saat ada yang gak kuat mengikuti upacara. Biasanya mereka membawanya ke UKS untuk mengistirahatkan para pelajar tersebut. Kegiatan mereka kebanyakan untuk menolong, menolong dan menolong orang-orang yang membutuhkan tangan mereka ^^.
·         Organisasi berdasarkan tujuan pengembangan diri 
Apa sihh pengembangan diri ? dirinya berkembang gitu ?.... ooo salah itu, tapi gak salah juga siihh ^^. Maksud saya perkembangan bakat. Hhmm,, setiap orang pasti punya bakat. Entah itu bakatnya masih terpendam atau udah dikembangin sampe dunia pun tau. Hoho ^^. Gak banyak orang pun tau apa sihh bakat yang ada dalam dirinya. Biasaya orang kaya gitu belum mengenal jati dirinya. Kalo guru konseling bilang “who am I ?”.
  lanjut ke organisasi ^^.
Organisasi pengembangan diri ini paling diminati oleh para pelajar dan mahasiswa. Contohnya kayak olahraga (basket, sepak bola, bulu tangkis, tenis, volly dll),  sampe bela diri (taekwondo, pencak silat, karate,  dll).

Organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu pengaturan orang-orang yang sengaja untuk mencapai tujuan tertentu. Beberapa pengaturan tersebut sudah kita ketahui terjadi di banyak bidang. Misal pada instansi sekolah, pemerintahan, kampus, bank. Semua dapat kita jumpai sehari-hari.

Terdapat empat karakteristik utama dari sebuah organisasi, yaitu: tujuan, kumpulan orang, struktur, sistem dan prosedur.

Tujuan

Setiap organisasi harus memiliki tujuan. Tujuan dicerminkan oleh sasaran-sasaran yang dilakukan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Tiga bidang utama dalam tujuan organisasi yaitu profitability (keuntungan), growth (pertumbuhan), dan survive (bertahan hidup). Ketiganya harus berjalan berkesinambungan demi kemajuan organisasi.

Jelas, tidak mungkin jika organisasi hanya terdiri dari satu orang yang ingin mencapai tujuannya sendiri. Dari definisi dijelaskan bahwa organisasi setidaknya terdiri dari kumpulan orang, berarti minimal dua, yang memiliki tujuan bersama.

Struktur

Struktur dibentuk dalam sebuah organisasi dengan tujuan agar posisi setiap anggota organisasi dapat dipertanggungjawabkan, mengenai hak maupun kewajibannya. Struktur dibentuk agar organisasi berjalan rapi, karena terdapat struktur komando, siapa yang berwenang dan siapa yang diberi wewenang.

Sistem dan Prosedur

Karakteristik yang terakhir ini menggambarkan bahwa sebuah organisasi diatur berdasarkan aturan-aturan yang ditetapkan bersama dan tentu saja harus dengan penuh komitmen dalam menjalankannya. Implementasi dari sistem dan prosedur ini ialah adanya ketetapan mengenai tata cara, sistem rekrut, dan birokrasi.

Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap eksistansi suatu organisasi. Organisasi cenderung memainkan peran menyesuaikan dengan keadaan lingkungan, entah itu demografi, ekonomi, politik, budaya, juga alam sekitar. Jadi, kemajuan organisasi harus selaras dengan perubahan lingkungan.




Beberapa manfaat organisasi yaitu:

1.Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan adanya organisasi yang baik.

2.Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini ialah, jika organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat menjadi dan memiliki pola hidup sehat. Organisasi Kepramukaan, akan menciptakan generasi mudah yang tangguh dan ksatria.

3.Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi solusi.

4.Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring dengn munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir sejarah ilmu pengetahuan.

Jumat, 11 November 2011

SEJARAH BERDIRINYA FBR

SEJARAH BERDIRINYA FBR

MEMPERKENALKAN FORUM BETAWI REMPUG

FORUM BETAWI REMPUG (FBR) merupakan wadah perjuangan masyarakat Betawi untuk memperjuangkan hak-haknya yang selama ini tertindas, baik secara struktural maupun cultural. Kalau diibaratkan perempuan yang sedang hamil, maka FBR baru akan memasuki fase melahirkan. Karena FBR baru didirikan hari Minggu legi, tanggal 8 Rabiul Tsani 1422 H bertepatan dengan 29 Juli 2001 M di Pondok Pesantren Ziyadatul Mubtadi’ien, Jl. Raya Penggilingan No.100 Pedaengan Cakung Jakarta Timur. Para penggagas dan pendiri FBR adalah tokoh-tokoh muda Betawi yang merasa prihatin dan peduli dengan nasib masyarakat dan budaya tradisional Betawi yang selama ini terpinggirkan dan dimasabodohkan oleh arogansi Kota Jakarta yang berdalih Ibu Kota Negara dalam rangka menyongsong diberlakukannya Otonomi Daerah.

Masyarakat Betawi sebagai penduduk asli Kota Jakarta seharusnya mendapatkan prioritas utama dalam bidang usaha, perdagangan dan perindustrian, serta pelestarian seni budayanya. Dalam kenyataannya, masyarakat Betawi dari hari ke hari semakin mengalami kesulitan dalam mendapatkan mata pencaharian yang halal dan seni budaya Betawi berangsur-angsur mulai dilupakan, termasuk oleh masyaratnya sendiri. Kehidupan sosial masyarakatnya yang santun dan agamis tercabik-cabik oleh budaya metropolitan yang individualis dan materialistis, sehingga banyak di antara generasi muda Betawi yang mengalami pengkaburan Iman dan sulit memisahkan secara tegas antara halal dan haram. Pada gilirannya mereka mulai mengenal dan mengakrabi minuman keras, narkotika dan zat adiktif lainnya. Gaya hidup mereka yang semakin konsumtif tidak dibarengi dengan etos kerja yang kuat, sehingga menimbulkan kerawanan sosial.

Sementara generasi muda lainnya yang masih memiliki etos kerja dan pendidikan yang layak berusaha mendapatkan pekerjaan di perusahaan-perusahaan swasta atau instansi pemerintah, namun sering kali menemukan kekecewaan-kekecewaan. Karena budaya KKN masih sedemikian kentalnya dan opini yang selama ini terbentuk bahwa : “ Betawi malas kerja dan tidak berpendidikan ” masih mengungkung kesadaran para pengusaha dan pengambil kebijakan. Selain itu banyak tanah-tanah adat milik masyarakat Betawi yang dirampas oleh sebagian pendatang tanpa pernah ada penyelesaian yang pasti dari aparat penegak hukum.

Tambahan lagi, dalam berbagai kasus kriminal yang dilakukan oleh masyarakat pendatang seperti perampokan, pencurian dan pembunuhan terhadap masyarakat Betawi, sering mengalami jalan buntu meski sebenarnya pelakunya sudah diketahui, namun tidak lama kemudian ia dapat bebas kembali. Lebih jauh lagi, partai-partai politik hanya pandai mengumbar bualan untuk menarik simpati dan dukungan masyarakat Betawi guna mendapatkan suara pada setiap pemilu, tanpa pernah menindak lanjuti lebih jauh. Sementara LSM-LSM yang ada tidak pernah memperdulikan nasib masyarakat Betawi yang tertindas.

Berangkat dari pemikiran-pemikiran tersebut di atas, maka beberapa tokoh muda Betawi menggagas dibentuknya suatu wadah yang menampung dan memperjuangkan aspirasi masyarakat Betawi, berazaskan Islam serta berlandaskan Al-quran, Assunnah, Pancasila dan UUD 1945 yang kemudian dikenal dengan nama : “ FORUM BETAWI REMPUG ” yang disingkat dengan FBR
MEMPERKENALKAN FORUM BETAWI REMPUG

FORUM BETAWI REMPUG (FBR) merupakan wadah perjuangan masyarakat Betawi untuk memperjuangkan hak-haknya yang selama ini tertindas, baik secara struktural maupun cultural. Kalau diibaratkan perempuan yang sedang hamil, maka FBR baru akan memasuki fase melahirkan. Karena FBR baru didirikan hari Minggu legi, tanggal 8 Rabiul Tsani 1422 H bertepatan dengan 29 Juli 2001 M di Pondok Pesantren Ziyadatul Mubtadi’ien, Jl. Raya Penggilingan No.100 Pedaengan Cakung Jakarta Timur. Para penggagas dan pendiri FBR adalah tokoh-tokoh muda Betawi yang merasa prihatin dan peduli dengan nasib masyarakat dan budaya tradisional Betawi yang selama ini terpinggirkan dan dimasabodohkan oleh arogansi Kota Jakarta yang berdalih Ibu Kota Negara dalam rangka menyongsong diberlakukannya Otonomi Daerah.

Masyarakat Betawi sebagai penduduk asli Kota Jakarta seharusnya mendapatkan prioritas utama dalam bidang usaha, perdagangan dan perindustrian, serta pelestarian seni budayanya. Dalam kenyataannya, masyarakat Betawi dari hari ke hari semakin mengalami kesulitan dalam mendapatkan mata pencaharian yang halal dan seni budaya Betawi berangsur-angsur mulai dilupakan, termasuk oleh masyaratnya sendiri. Kehidupan sosial masyarakatnya yang santun dan agamis tercabik-cabik oleh budaya metropolitan yang individualis dan materialistis, sehingga banyak di antara generasi muda Betawi yang mengalami pengkaburan Iman dan sulit memisahkan secara tegas antara halal dan haram. Pada gilirannya mereka mulai mengenal dan mengakrabi minuman keras, narkotika dan zat adiktif lainnya. Gaya hidup mereka yang semakin konsumtif tidak dibarengi dengan etos kerja yang kuat, sehingga menimbulkan kerawanan sosial.

Sementara generasi muda lainnya yang masih memiliki etos kerja dan pendidikan yang layak berusaha mendapatkan pekerjaan di perusahaan-perusahaan swasta atau instansi pemerintah, namun sering kali menemukan kekecewaan-kekecewaan. Karena budaya KKN masih sedemikian kentalnya dan opini yang selama ini terbentuk bahwa : “ Betawi malas kerja dan tidak berpendidikan ” masih mengungkung kesadaran para pengusaha dan pengambil kebijakan. Selain itu banyak tanah-tanah adat milik masyarakat Betawi yang dirampas oleh sebagian pendatang tanpa pernah ada penyelesaian yang pasti dari aparat penegak hukum.

Tambahan lagi, dalam berbagai kasus kriminal yang dilakukan oleh masyarakat pendatang seperti perampokan, pencurian dan pembunuhan terhadap masyarakat Betawi, sering mengalami jalan buntu meski sebenarnya pelakunya sudah diketahui, namun tidak lama kemudian ia dapat bebas kembali. Lebih jauh lagi, partai-partai politik hanya pandai mengumbar bualan untuk menarik simpati dan dukungan masyarakat Betawi guna mendapatkan suara pada setiap pemilu, tanpa pernah menindak lanjuti lebih jauh. Sementara LSM-LSM yang ada tidak pernah memperdulikan nasib masyarakat Betawi yang tertindas.

Berangkat dari pemikiran-pemikiran tersebut di atas, maka beberapa tokoh muda Betawi menggagas dibentuknya suatu wadah yang menampung dan memperjuangkan aspirasi masyarakat Betawi, berazaskan Islam serta berlandaskan Al-quran, Assunnah, Pancasila dan UUD 1945 yang kemudian dikenal dengan nama : “ FORUM BETAWI REMPUG ” yang disingkat dengan FBR