welcome To my Blog,, berbagi Ilmu dalam dunia pendidikan,,, selamat MeMbaCa,,,,,
Sabtu, 17 Desember 2011
SI PITUNG - Jagoan Betawi
Name asli dari SI PITUNG...SEBUTAN LAEN : BABE adalah:RADEN MUHAMMAD ALI
BIN RADEN SAMIRIN BIN RADEN ABDUL KHADIR BIN PANGERAN RADEN JIDAR
(NITIKUSUMA KE-5)
Betawi Oktober 1893. Rakyat Betawi di kampung-kampung tengah berkabung.
Dari mulut ke mulut mereka mendengar si Pitung atau Bang Pitung
meninggal dunia, setelah tertembak dalam pertarungan tidak seimbang
dengan kompeni. Bagi warga Betawi, kematian si Pitung merupakan duka
mendalam. Karena ia membela rakyat kecil yang mengalami penindasan pada
masa penjajahan Belanda. Sebaliknya, bagi kompeni sebutan untuk
pemerintah kolonial Belanda pada masa itu, dia dilukiskan sebagai
penjahat, pengacau, perampok, dan entah apa lagi.
Minggu, 13 November 2011
Apakah pengertian organisasi ?
ORGANISASI
Apakah pengertian organisasi ?
Menurut
saya organisasi ialah sebuah perkumpulan yang memiliki seorang ketua, beberapa
pengurus dan beberapa anggota untuk melakukan tujuan bersama serta
menyelesaikan masalah sesuai kesepakatan bersama.
Apa organisasi yang kamu ikuti ?
Selama saya
menjadi mahasiswa, saya belum bergabung dengan organisasi apapun. Alasannya karena
saya belum bisa membagi waktu dengan baik. Tetapi sewaktu saya masih SMA, saya
mengikuti organisasi Pencak Silat. organisasi
Pencak Silat selalu saya ikuti. Waktu di kelas 3 SMA adalah waktu pertama saya merasakan menjadi
seorang pengurus.
Apa efeknya bagi kehidupan kamu ?
Alhamdulillah,
ketika saya mengikuti Pencak Silat , saya mendapatkan sebuah dukungan baik
moral maupun material. Serta organisasi lainnya membuat
saya memiliki pengalaman yang banyak terkenang . Organisasi membuat saya
menjadi lebih baik dalam menjalani hidup ini.
JENIS DAN TIPE ORGANISASI BERDASARKAN TUJUANNYA
JENIS DAN TIPE ORGANISASI BERDASARKAN TUJUANNYA
1 Deskripsikan
3 jenis organisasi berdasarkan tujuannya !
saatnya saya mendeskripsikan tentang tiga jenis organisasi
berdasarkan tujuannya.
Menurut saya dalam cakupan mata kuliah ini ada berbagai jenis organisasi
berdasarkan tujuannya antara lain :
·
Organisasi berdasarkan tujuan agama
Setiap
orang pasti memiliki agama dan kepercayaannya masing – masing. Kecuali orang –
orang yang gak percaya dengan adanya Tuhan disebut atheis. Banyak dari kita
mungkin dari sejak sekolah dasar (SD) sampai dengan mahasiswa, kita udah
mengenal organisasi yang bertujuan agama
ini. Contohnya, Rohis (rohani islam), rokris (rohani kristen), dan lain
sebagainya.
Rohis
yang saya tau adalah organisasi yang memiliki 2 ketua, satu ketua dari pihak
laki – laki yang disebut mas’ul dan satunya dari pihak perempuan yang disebut
mas’uliyah. Pemilihan ketua sangat ketat kriterianya, dilihat dari segi agamanya
(sholat,ngaji,dll), tingkah laku sehari – hari sampai dengan nilai akademik. Tapi
yang paling berperan adalah mas’ul nya.
Setiap
organisasi pasti memiliki program kerja (proker). Proker rohis banyak sekali
antara lain mentoring (pembekalan agama), kegiatan – kegiatan islam (maulid
nabi Muhammad, Shalat jama’ah Idhul Fitri dan Idhul Adha, peringatan Isro’ dan
mi’raj, buka puasa bersama,pesantren kilat, bakti sosial,dll), bimbingan
membaca Al-Qur’an, sampai dengan kegiatan kreativitas. Tetapi setiap sekolah /
kampus itu prokernya berbeda – beda. Saya hanya menulis secara garis besarnya aja
^^.
Karena berdasarkan tujuan agama
itu, maka kegiatan – kegiatannya berhubungan dengan agama. Mendapatkan ridho
dari ALLAH swt. untuk meningkatkan generasi yang lebih baik. Untuk rokris, saya
gak begitu paham kegiatan apa aja yang ada dalam organisasi tersebut.
·
Organisasi berdasarkan tujuan sosial
Mengapa manusia disebut sebagai makhluk sosial ? karena setiap manusia
sangat membutuhkan manusia lainnya untuk dapat berinteraksi dan memenuhi
kebutuhan hidupnya. Atas dasar itulah maka dibuat organisasi berdasarkan tujuan
sosial. Yang saya tau sebagian besar organisasi memiliki tujuan sosialnya. Tapi
salah satu contoh adalah Palang Merah Remaja (PMR). Dari namanya aja kita udah
tau kalo PMR itu sosial banget ^^. Kegiatan mereka berhubungan erat dengan unit
kesehatan sekolah (UKS). Saya inget banget waktu SMA kalo lagi upacara, mereka
(para anggota PMR) berdiri paling belakang untuk menjaga kita, takut suatu saat
ada yang gak kuat mengikuti upacara. Biasanya mereka membawanya ke UKS untuk
mengistirahatkan para pelajar tersebut. Kegiatan mereka kebanyakan untuk
menolong, menolong dan menolong orang-orang yang membutuhkan tangan mereka ^^.
·
Organisasi berdasarkan tujuan pengembangan diri
Apa sihh pengembangan diri ? dirinya berkembang gitu ?.... ooo salah
itu, tapi gak salah juga siihh ^^. Maksud saya perkembangan bakat. Hhmm,,
setiap orang pasti punya bakat. Entah itu bakatnya masih terpendam atau udah
dikembangin sampe dunia pun tau. Hoho ^^. Gak banyak orang pun tau apa sihh
bakat yang ada dalam dirinya. Biasaya orang kaya gitu belum mengenal jati
dirinya. Kalo guru konseling bilang “who am I ?”.
lanjut ke organisasi ^^.
Organisasi pengembangan diri ini paling diminati oleh para pelajar dan
mahasiswa. Contohnya kayak olahraga (basket, sepak bola, bulu tangkis, tenis,
volly dll), sampe bela diri (taekwondo,
pencak silat, karate, dll).
Organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu pengaturan orang-orang
yang sengaja untuk mencapai tujuan tertentu. Beberapa pengaturan
tersebut sudah kita ketahui terjadi di banyak bidang. Misal pada
instansi sekolah, pemerintahan, kampus, bank. Semua dapat kita jumpai
sehari-hari.
Terdapat empat karakteristik utama dari sebuah organisasi, yaitu: tujuan, kumpulan orang, struktur, sistem dan prosedur.
Tujuan
Setiap
organisasi harus memiliki tujuan. Tujuan dicerminkan oleh
sasaran-sasaran yang dilakukan baik untuk jangka pendek maupun jangka
panjang. Tiga bidang utama dalam tujuan organisasi yaitu profitability (keuntungan), growth (pertumbuhan), dan survive (bertahan hidup). Ketiganya harus berjalan berkesinambungan demi kemajuan organisasi.
Jelas,
tidak mungkin jika organisasi hanya terdiri dari satu orang yang ingin
mencapai tujuannya sendiri. Dari definisi dijelaskan bahwa organisasi
setidaknya terdiri dari kumpulan orang, berarti minimal dua, yang
memiliki tujuan bersama.
Struktur
Struktur
dibentuk dalam sebuah organisasi dengan tujuan agar posisi setiap
anggota organisasi dapat dipertanggungjawabkan, mengenai hak maupun
kewajibannya. Struktur dibentuk agar organisasi berjalan rapi, karena
terdapat struktur komando, siapa yang berwenang dan siapa yang diberi
wewenang.
Sistem dan Prosedur
Karakteristik
yang terakhir ini menggambarkan bahwa sebuah organisasi diatur
berdasarkan aturan-aturan yang ditetapkan bersama dan tentu saja harus
dengan penuh komitmen dalam menjalankannya. Implementasi dari sistem dan
prosedur ini ialah adanya ketetapan mengenai tata cara, sistem rekrut,
dan birokrasi.
Faktor
lingkungan sangat berpengaruh terhadap eksistansi suatu organisasi.
Organisasi cenderung memainkan peran menyesuaikan dengan keadaan
lingkungan, entah itu demografi, ekonomi, politik, budaya, juga alam
sekitar. Jadi, kemajuan organisasi harus selaras dengan perubahan
lingkungan.
Beberapa manfaat organisasi yaitu:
1.Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan adanya organisasi yang baik.
2.Organisasi
dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini ialah,
jika organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat
menjadi dan memiliki pola hidup sehat. Organisasi Kepramukaan, akan
menciptakan generasi mudah yang tangguh dan ksatria.
3.Organisasi
menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan
keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup,
berorganisasi dapat menjadi solusi.
4.Organisasi
sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring
dengn munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian
dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nanti akan
mengukir sejarah ilmu pengetahuan.
Jumat, 11 November 2011
SEJARAH BERDIRINYA FBR
SEJARAH BERDIRINYA FBR
MEMPERKENALKAN FORUM BETAWI REMPUG
FORUM
BETAWI REMPUG (FBR) merupakan wadah perjuangan masyarakat Betawi untuk
memperjuangkan hak-haknya yang selama ini tertindas, baik secara
struktural maupun cultural. Kalau diibaratkan perempuan yang sedang
hamil, maka FBR baru akan memasuki fase melahirkan. Karena FBR baru
didirikan hari Minggu legi, tanggal 8 Rabiul Tsani 1422 H bertepatan
dengan 29 Juli 2001 M di Pondok Pesantren Ziyadatul Mubtadi’ien, Jl.
Raya Penggilingan No.100 Pedaengan Cakung Jakarta Timur. Para penggagas
dan pendiri FBR adalah tokoh-tokoh muda Betawi yang merasa prihatin dan
peduli dengan nasib masyarakat dan budaya tradisional Betawi yang selama
ini terpinggirkan dan dimasabodohkan oleh arogansi Kota Jakarta yang
berdalih Ibu Kota Negara dalam rangka menyongsong diberlakukannya
Otonomi Daerah.
Masyarakat Betawi sebagai penduduk asli Kota
Jakarta seharusnya mendapatkan prioritas utama dalam bidang usaha,
perdagangan dan perindustrian, serta pelestarian seni budayanya. Dalam
kenyataannya, masyarakat Betawi dari hari ke hari semakin mengalami
kesulitan dalam mendapatkan mata pencaharian yang halal dan seni budaya
Betawi berangsur-angsur mulai dilupakan, termasuk oleh masyaratnya
sendiri. Kehidupan sosial masyarakatnya yang santun dan agamis
tercabik-cabik oleh budaya metropolitan yang individualis dan
materialistis, sehingga banyak di antara generasi muda Betawi yang
mengalami pengkaburan Iman dan sulit memisahkan secara tegas antara
halal dan haram. Pada gilirannya mereka mulai mengenal dan mengakrabi
minuman keras, narkotika dan zat adiktif lainnya. Gaya hidup mereka yang
semakin konsumtif tidak dibarengi dengan etos kerja yang kuat, sehingga
menimbulkan kerawanan sosial.
Sementara generasi muda lainnya
yang masih memiliki etos kerja dan pendidikan yang layak berusaha
mendapatkan pekerjaan di perusahaan-perusahaan swasta atau instansi
pemerintah, namun sering kali menemukan kekecewaan-kekecewaan. Karena
budaya KKN masih sedemikian kentalnya dan opini yang selama ini
terbentuk bahwa : “ Betawi malas kerja dan tidak berpendidikan ” masih
mengungkung kesadaran para pengusaha dan pengambil kebijakan. Selain itu
banyak tanah-tanah adat milik masyarakat Betawi yang dirampas oleh
sebagian pendatang tanpa pernah ada penyelesaian yang pasti dari aparat
penegak hukum.
Tambahan lagi, dalam berbagai kasus kriminal yang
dilakukan oleh masyarakat pendatang seperti perampokan, pencurian dan
pembunuhan terhadap masyarakat Betawi, sering mengalami jalan buntu
meski sebenarnya pelakunya sudah diketahui, namun tidak lama kemudian ia
dapat bebas kembali. Lebih jauh lagi, partai-partai politik hanya
pandai mengumbar bualan untuk menarik simpati dan dukungan masyarakat
Betawi guna mendapatkan suara pada setiap pemilu, tanpa pernah menindak
lanjuti lebih jauh. Sementara LSM-LSM yang ada tidak pernah
memperdulikan nasib masyarakat Betawi yang tertindas.
Berangkat
dari pemikiran-pemikiran tersebut di atas, maka beberapa tokoh muda
Betawi menggagas dibentuknya suatu wadah yang menampung dan
memperjuangkan aspirasi masyarakat Betawi, berazaskan Islam serta
berlandaskan Al-quran, Assunnah, Pancasila dan UUD 1945 yang kemudian
dikenal dengan nama : “ FORUM BETAWI REMPUG ” yang disingkat dengan FBR
MEMPERKENALKAN FORUM BETAWI REMPUG
FORUM
BETAWI REMPUG (FBR) merupakan wadah perjuangan masyarakat Betawi untuk
memperjuangkan hak-haknya yang selama ini tertindas, baik secara
struktural maupun cultural. Kalau diibaratkan perempuan yang sedang
hamil, maka FBR baru akan memasuki fase melahirkan. Karena FBR baru
didirikan hari Minggu legi, tanggal 8 Rabiul Tsani 1422 H bertepatan
dengan 29 Juli 2001 M di Pondok Pesantren Ziyadatul Mubtadi’ien, Jl.
Raya Penggilingan No.100 Pedaengan Cakung Jakarta Timur. Para penggagas
dan pendiri FBR adalah tokoh-tokoh muda Betawi yang merasa prihatin dan
peduli dengan nasib masyarakat dan budaya tradisional Betawi yang selama
ini terpinggirkan dan dimasabodohkan oleh arogansi Kota Jakarta yang
berdalih Ibu Kota Negara dalam rangka menyongsong diberlakukannya
Otonomi Daerah.
Masyarakat Betawi sebagai penduduk asli Kota
Jakarta seharusnya mendapatkan prioritas utama dalam bidang usaha,
perdagangan dan perindustrian, serta pelestarian seni budayanya. Dalam
kenyataannya, masyarakat Betawi dari hari ke hari semakin mengalami
kesulitan dalam mendapatkan mata pencaharian yang halal dan seni budaya
Betawi berangsur-angsur mulai dilupakan, termasuk oleh masyaratnya
sendiri. Kehidupan sosial masyarakatnya yang santun dan agamis
tercabik-cabik oleh budaya metropolitan yang individualis dan
materialistis, sehingga banyak di antara generasi muda Betawi yang
mengalami pengkaburan Iman dan sulit memisahkan secara tegas antara
halal dan haram. Pada gilirannya mereka mulai mengenal dan mengakrabi
minuman keras, narkotika dan zat adiktif lainnya. Gaya hidup mereka yang
semakin konsumtif tidak dibarengi dengan etos kerja yang kuat, sehingga
menimbulkan kerawanan sosial.
Sementara generasi muda lainnya
yang masih memiliki etos kerja dan pendidikan yang layak berusaha
mendapatkan pekerjaan di perusahaan-perusahaan swasta atau instansi
pemerintah, namun sering kali menemukan kekecewaan-kekecewaan. Karena
budaya KKN masih sedemikian kentalnya dan opini yang selama ini
terbentuk bahwa : “ Betawi malas kerja dan tidak berpendidikan ” masih
mengungkung kesadaran para pengusaha dan pengambil kebijakan. Selain itu
banyak tanah-tanah adat milik masyarakat Betawi yang dirampas oleh
sebagian pendatang tanpa pernah ada penyelesaian yang pasti dari aparat
penegak hukum.
Tambahan lagi, dalam berbagai kasus kriminal yang
dilakukan oleh masyarakat pendatang seperti perampokan, pencurian dan
pembunuhan terhadap masyarakat Betawi, sering mengalami jalan buntu
meski sebenarnya pelakunya sudah diketahui, namun tidak lama kemudian ia
dapat bebas kembali. Lebih jauh lagi, partai-partai politik hanya
pandai mengumbar bualan untuk menarik simpati dan dukungan masyarakat
Betawi guna mendapatkan suara pada setiap pemilu, tanpa pernah menindak
lanjuti lebih jauh. Sementara LSM-LSM yang ada tidak pernah
memperdulikan nasib masyarakat Betawi yang tertindas.
Berangkat
dari pemikiran-pemikiran tersebut di atas, maka beberapa tokoh muda
Betawi menggagas dibentuknya suatu wadah yang menampung dan
memperjuangkan aspirasi masyarakat Betawi, berazaskan Islam serta
berlandaskan Al-quran, Assunnah, Pancasila dan UUD 1945 yang kemudian
dikenal dengan nama : “ FORUM BETAWI REMPUG ” yang disingkat dengan FBR
Langganan:
Postingan (Atom)