Senin, 09 Januari 2012

Konflik & Teori Motivasi

 KONFLIK

Konflik adalah perjuangan yang dilakukan secara sadar dan langsung antara individu dan atau kelompok untuk tujuan yang sama. Mengalahkan saingan nampaknya merupakan cara yang penting untuk mencapai tujuan. (Theodorson & Theodorson, 1979 : 71)

Konflik seringkali diperlukan untuk :
1. Membantu untuk memunculkan dan mengarahkan masalah.
2. Memacu kerja menjadi isyu yang sangat diminati.
3. Membantu orang menjadi “lebih nyata”, dan mendorongnya untuk berpartisipasi.
4. Membantu orang belajar bagaimana mengakui dan memperoleh manfaat dari adanya perbedaan.

Konflik Keorganisasian
Ada empat area struktural dalam konflik keorganisasian yakni :
1) Konflik hierarkhi, yakni konflik antara beberapa jenjang dalam organisasi, dapat disebabkan karena tumpang tindih kewenangan, atau rebutan pekerjaan.
2) Konflik fungsional, yakni konflik karena tumpang tindih atau rebutan fungsi, misalnya antara pejabat fungsional dengan pejabat struktural yang menangani bidang yang sama.
3) Konflik antara lini dan staf, seringkali disebabkan adanya perbedaan persepsi mengenai kewenangan dan tanggung jawab terhadap pekerjaan.
4) Konflik organisasi formal dengan informal.

  • manajemen konflik adalah manajemen jangka panjang yang bertujuan untuk menyelesaikan konflik yang mendasar. Istilah manajemen konflik diberikan untuk menggambarkan berbagai cara orang menyelesaikan keluhan tentang hak untuk melawan sesuatu yang dianggapnya salah.
  • Manajemen konflik tidak sama dengan pemecahan konflik. Pemecahan konflik merujuk pada upaya memecahkan perselisihan dengan persetujuan satu atau kedua belah pihak.
  • Agar konflik individu dalam organisasi maupun konflik keorganisasian tidak melebar dan akhirnya mengganggu jalannya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka konflik perlu dikelola dengan baik, terutama oleh manajer puncak (top manager).

  • tiga pendekatan konseptual utama untuk mengelola konflik keorganisasian yakni :
1) Bargaining approach; Pengelolaan konflik model ini merujuk pada kelompok kepentingan yang berkompetisi karena keterbatasan sumber daya. Strategi untuk mengatasi konflik adalah dengan membagi secara merata kesempatan memperoleh sumberdaya atau mengurangi keinginan untuk mendapatkan sumberdaya.
2) Bureaucratic approach; Pengelolaan konflik model ini merujuk pada hubungan kewenangan secara vertikal di dalam struktur hierarkhi. Konflik akan terjadi apabila pihak atasan ingin melakukan pengendalian ke bawah, tetapi mereka menolak untuk dikendalikan. Strategi untuk memecahkan konflik adalah mengganti aturan-aturan birokratis yang bersifat impersonal untuk pengendalian personal.
3) Systems approach; Apabila pendekatan tawar-menawar dan pendekatan birokratis gagal menyelesaikan konflik, maka pendekatan sistem berisi koordinasi berbagai masalah. Pendekatan ini merujuk pada hubungan horisontal dan kesamping diantara fungsi-fungsi.
  • Ada dua strategi yang dapat digunakan untuk mengurangi konflik yakni :
1) mengurangi perbedaan terhadap tujuan dengan mengubah
insentif, atau melakukan seleksi yang sesuai;
2) mengurangi saling ketergantungan fungsional dengan
mengurangi ketergantungan pada penggunaan sumberdaya
bersama-sama, dengan mengurangi tekanan untuk
konsensus.


TEORI MOTIVASI

Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia., dan merupakan suatu proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan. Seorang karyawan mungkin menjalankan pekerjaan yang dibebankan kepadanya dengan baik, mungkin pula tidak. Maka dari itu hal tersebut merupakan salah satu tugas dari seorang pimpinan untuk bias memberikan motivasi (dorongan0kepada bawahannya agar bias bekerja sesuai dengan arahan yang diberikan.
Content Theory
Content theory berkaitan dengan beberapa nama seperti Maslow, Mc, Gregor, Herzberg, Atkinson dan McCelland.


1. Teori Hierarki Kebutuhan, menurut maslow didalam diri setiap manusia ada lima jenjang kebutuhan, yaitu:
- faali (fisiologis)
- Keamanan, keselamatan dan perlindungan
- Sosial, kasih saying, rasa dimiliki
- Penghargaan, rasa hormat internal seperti harga diri, prestasi
- Aktualisasi-diri, dorongan untuk menjadi apa yang mampu ia menjadi.


Jadi jika seorang pimpinan ingin memotivasi seseorang, menurut maslow, pimpinan perlu memahami sedang berada pada anak tangga manakah bawahan dan memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan itu atau kebutuhan dia atas tingkat itu.


2. Teori X dan Y , teori yang dikemukakan oleh Douglas McGregor yang menyatakan bahwa dua pandangan yang jelas berbeda mengenai manusia, pada dasarnya satu negative (teori X) yang mengandaikan bahwa kebutuhan order rendah mendominasi individu, dan yang lain positif (teori Y) bahwa kebutuhan order tinggi mendominasi individu.


3. Teori Motivasi – Higiene, dikemukakan oleh psikolog Frederick Herzberg, yang mengembangkan teori kepuasan yang disebut teori dua faktor tentang motivasi. Dua factor itu dinamakan factor yang membuat orang merasa tidak puas atau factor-faktor motvator iklim baik atau ekstrinsik-intrinsik tergantung dari orang yang membahas teori tersebut. Faktor-faktor dari rangkaian ini disebut pemuas atau motivator yang meliputi:
- prestasi (achievement)
- Pengakuan (recognition)
- Tanggung Jawab (responsibility)
- Kemajuan (advancement)
- Pkerjaan itu sendiri ( the work itself)
- Kemungkinan berkembang (the possibility of growth)


4. Teori kebutuhan McClelland, teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan
- prestasi (achievement)
- Kekuasaan (power)
- Afiliasi (pertalian)


5. Teori Harapan – Victor Vroom, teori ini beragumen bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan pada daya tarik dari keluaran tersebut bagi individu tersebut. Teori pengharapan mengatakan seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya akan menghantar kesuatu penilaian kinerja yang baik, suatu penilaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran organisasional, seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi dan ganjaran itu akan memuaskan tujuan pribadi karyawan tersebut.


6. Teori Keadilan, teori motivasi ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaan, individu bekerja untuk mendapat tukaran imbalan dari organisasi


7. Reinforcement theory, Teori ini tidak menggunakan konsep suatu motive atau proses motivasi. Sebaliknya teori ini menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku dimasa yang lalu mempengaruhi tindakan dimasa yang akan dating dalam proses pembelajaran.


Berbagai pandangan tentang motivasi dalam organisasi
1. Model Tradisional, alat motivasi ini didasarkan atas anggapan bahwa para pekerja sebenarnya adalah pemalas dan bisa didorong hanya dengan imbalan keuangan.

2. Model sumber Daya Manusia, para ahli berpendapat bahwa para karyawan sebenernya mempunyai motivasi yang sangat beranweka ragam, bukan hanya motivasi karen auang ataupun keinginan akan kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan emmpunyai artidalam bekerja. Mereka berpendpat bahwa sebagian besar individu sudah mempunyai dorongan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik, dan tidak selalu para karyawan memandang pekerjaan sebagai sesuatu hal yang tidak menyenagkan.

Jenis-jenis Motivasi
Motivasi positif dan motivasi negatif, motivasi positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapatkan hadiah. Motivasi negatif adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang kita inginkan tetapi teknik dasar yang digunakan adalah lewat kekuatan ketakutan.
Bukti yang paling dasar terhadap keberhasilan suatu bentuk motivasi adalah hasil yang diperoleh dari pelaksanaan suatu pekerjaan.

Kepemimpinan

Pengertian kepemimpinan
  • Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
  • Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
  • Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

Jenis dan Macam Gaya Kepemimpinan

Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.


Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.

Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.


TEORI KEPEMIMPINAN KLASIK DAN TEORI KONTINGENSI
Kepemimpinan Menurut Teori Sifat (Trait Theory)
Studi-studi mengenai sifat-sifat/ciri-ciri mula-mula mencoba untuk mengidentifikasi karakteristik-karakteristik fisik, ciri kepribadian, dan kemampuan orang yang dipercaya sebagai pemimpin alami. Ratusan studi tentang sifat/ciri telah dilakukan, namun sifat-sifat/ciri-ciri tersebut tidak memiliki hubungan yang kuat dan konsisten dengan keberhasilan kepemimpinan seseorang. Penelitian mengenai sifat/ciri tidak memperhatikan pertanyaan tentang bagaimana sifat/ciri itu berinteraksi sebagai suatu integrator dari kepribadian dan perilaku atau bagaimana situasi menentukan relevansi dari berbagai sifat/ciri dan kemampuan bagi keberhasilan seorang pemimpin.
Berbagai pendapat tentang sifat-sifat/ciri-ciri ideal bagi seorang pemimpin telah dibahas dalam kegiatan belajar ini termasuk tinjauan terhadap beberapa sifat/ciri yang ideal tersebut.

Kepemimpinan Menurut Teori Perilaku (Behavioral Theory)
Selama tiga dekade, dimulai pada permulaan tahun 1950-an, penelitian mengenai perilaku pemimpin telah didominasi oleh suatu fokus pada sejumlah kecil aspek dari perilaku. Kebanyakan studi mengenai perilaku kepemimpinan selama periode tersebut menggunakan kuesioner untuk mengukur perilaku yang berorientasi pada tugas dan yang berorientasi pada hubungan. Beberapa studi telah dilakukan untuk melihat bagaimana perilaku tersebut dihubungkan dengan kriteria tentang efektivitas kepemimpinan seperti kepuasan dan kinerja bawahan. Peneliti-peneliti lainnya menggunakan eksperimen laboratorium atau lapangan untuk menyelidiki bagaimana perilaku pemimpin mempengaruhi kepuasan dan kinerja bawahan. Jika kita cermati, satu-satunya penemuan yang konsisten dan agak kuat dari teori perilaku ini adalah bahwa para pemimpin yang penuh perhatian mempunyai lebih banyak bawahan yang puas.
Hasil studi kepemimpinan Ohio State University menunjukkan bahwa perilaku pemimpin pada dasarnya mengarah pada dua kategori yaitu consideration dan initiating structure. Hasil penelitian dari Michigan University menunjukkan bahwa perilaku pemimpin memiliki kecenderungan berorientasi kepada bawahan dan berorientasi pada produksi/hasil. Sementara itu, model leadership continuum dan Likert’s Management Sistem menunjukkan bagaimana perilaku pemimpin terhadap bawahan dalam pembuatan keputusan. Pada sisi lain, managerial grid, yang sebenarnya menggambarkan secara grafik kriteria yang digunakan oleh Ohio State University dan orientasi yang digunakan oleh Michigan University. Menurut teori ini, perilaku pemimpin pada dasarnya terdiri dari perilaku yang pusat perhatiannya kepada manusia dan perilaku yang pusat perhatiannya pada produksi.

Teori Kontingensi (Contigensy Theory)
Teori-teori kontingensi berasumsi bahwa berbagai pola perilaku pemimpin (atau ciri) dibutuhkan dalam berbagai situasi bagi efektivitas kepemimpinan. Teori Path-Goal tentang kepemimpinan meneliti bagaimana empat aspek perilaku pemimpin mempengaruhi kepuasan serta motivasi pengikut. Pada umumnya pemimpin memotivasi para pengikut dengan mempengaruhi persepsi mereka tentang konsekuensi yang mungkin dari berbagai upaya. Bila para pengikut percaya bahwa hasil-hasil dapat diperoleh dengan usaha yang serius dan bahwa usaha yang demikian akan berhasil, maka kemungkinan akan melakukan usaha tersebut. Aspek-aspek situasi seperti sifat tugas, lingkungan kerja dan karakteristik pengikut menentukan tingkat keberhasilan dari jenis perilaku kepemimpinan untuk memperbaiki kepuasan dan usaha para pengikut.
LPC Contingency Model dari Fiedler berhubungan dengan pengaruh yang melunakkan dari tiga variabel situasional pada hubungan antara suatu ciri pemimpin (LPC) dan kinerja pengikut. Menurut model ini, para pemimpin yang berskor LPC tinggi adalah lebih efektif untuk situasi-situasi yang secara moderat menguntungkan, sedangkan para pemimpin dengan skor LPC rendah akan lebih menguntungkan baik pada situasi yang menguntungkan maupun tidak menguntungkan. Leader Member Exchange Theory menjelaskan bagaimana para pemimpin mengembangkan hubungan pertukaran dalam situasi yang berbeda dengan berbagai pengikut. Hersey and Blanchard Situasional Theory lebih memusatkan perhatiannya pada para pengikut. Teori ini menekankan pada perilaku pemimpin dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya dan hubungan pemimpin pengikut.
Leader Participation Model menggambarkan bagaimana perilaku pemimpin dalam proses pengambilan keputusan dikaitkan dengan variabel situasi. Model ini menganalisis berbagai jenis situasi yang mungkin dihadapi seorang pemimpin dalam menjalankan tugas kepemimpinannya. Penekanannya pada perilaku kepemimpinan seseorang yang bersifat fleksibel sesuai dengan keadaan yang dihadapinya.

TEORI KEPEMIMPINAN KONTEMPORER
Teori Atribut Kepemimpinan
Teori atribusi kepemimpinan mengemukakan bahwa kepemimpinan semata-mata merupakan suatu atribusi yang dibuat orang atau seorang pemimpin mengenai individu-individu lain yang menjadi bawahannya.
Beberapa teori atribusi yang hingga saat ini masih diakui oleh banyak orang yaitu:
Teori Penyimpulan Terkait (Correspondensi Inference), yakni perilaku orang lain merupakan sumber informasi yang kaya.
Teori sumber perhatian dalam kesadaran (Conscious Attentional Resources) bahwa proses persepsi terjadi dalam kognisi orang yang melakukan persepsi (pengamatan).
Teori atribusi internal dan eksternal dikemukakan oleh Kelly & Micella, 1980 yaitu teori yang berfokus pada akal sehat.

faktor Perubahan dan ciri perkembangan organisasi

Faktor Perubahan Organisasi
Sebuah perubahan dan pengembangan dapatlah terjadi pada apapun dan siapapun tidak terkecuali dengan organisasi. Tidak banyak individu atau organisasi menyukai adanya perubahan, namun perubahan tidak dapat dihindari namun harus di hadapi.

Faktor perubahan dapat terjadi karena 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal
adalah segala keseluruhan factor yang ada di dalam organisasi dimana factor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi.
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber.
Problem yang sering timbul berkaitan dengan hubungan sesame anggota organisasi pada umumnya menyangkut masalah komunikasi dan kepentingan masing-masing anggota.
Proses kerja sama yang berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya perubahan. Problem yang timbul dapat menyangkut masalah system kerjasamanya dan dapat pula menyangkut perlengkapan atau peralatan yang digunakan. Sistem kerja sama yang terlalu birokratis atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak efisien. System birokrasi (kaku) menyebabkan hubungan antar anggota menjadi impersonal yang mengakibatkan rendahnya semangat kerja dan pada gilirannya produktivitas menurun, demikian sebaliknya. Perubahan yang harus dilakukan akan menyangkut struktur organisasi yang digunakan.

Faktor eksternal
adalah segala keseluruhan factor yang ada di luar organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Beberapa factor tersebut antara lain : Politik, Hukum , Kebudayaan, Teknologi, Sumber alam, Demografi dan sebagainya.
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.

Perkembangan dan kemajuan teknologi juga merupakan penyebab penting dilakukannya perubahan. Penggantian perlengkapan lama dengan perlengkapan baru yang lebih modern menyebabkan perubahan dalam berbagai hal, misalnya: prosedur kerja, kualitas dan kuantitas tenaga kerja, jenis bahan baku, jenis output yang dihasilkan, system penggajian yang diberlakukan yang memungkinkan jumlah bagian-bagian yang ada dikurangi atau hubungan pola kerja diubah karena adanya perlengkapan baru.

Perkembangan IPTEK terus berlanjut sehingga setiap saat ditemukan berbagai produk teknologi baru yang secara langsung atau tidak memaksa organisasi untuk melakukan perubahan. Organisasi yang tidak tanggap dan bersedia menyerap berbagai temuan teknologi tersebut akan tertinggal dan pada gilirannya tidak akan sanggup survive.

Dari perubahan tersebut tentunya akan berdampak pada beberapa perubahan dalam organisasi tersebut, seperti perubahan sifat organisasi. Untuk menangani masalah tersebut, haruslah organisasi tersebut menetapkan suatu tindakan atau kebijakan dan penyesuaian diri agar sifat organisasi yang sebelumnya tidak lenyap dan terganti.
Saat terjadi perubahan struktur organisasi, haruslah tetap berpegang teguh kepada prinsip bahwa struktur organisasi telah disusun dan di tetapkan dengan tujuan memberikan suatu gambaran tentang berbagai hal dalam organisasi tersebut.
Dalam melakukan perubahan dalam suatu organisasi umumnya tidak berjalan dengan begitu lancar karna terdapat beberapa hambatan dalam proses perubahan tersebut. Hambatan tersebut umumnya terjadi dari luar atau dari factor ekstenal.


Ciri perkembangan organisasi
Ciri-ciri perkembangan organisasi adalah suatu strategi pendidikan yang kompleks yang dimaksudkan untuk mengubah keyakinan, sikap, nilai dan struktur organisasi sehingga mereka dapat lebih beradaptasi dengan teknologi baru, pemasaran dan tantangan, dan tinngkat yang memusingkan perubahan itu sendiri.

Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1.       Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2.       Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi.
3.       Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4.       Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5.       Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
6.       Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.

Rabu, 04 Januari 2012

Komunikasi dalam Organisasi

KOMUNIKASI
Goldhaber (1986) memberikan definisi komunikasi organisasi sebagai berikut. “Organizational communication is the process of creating and exchanging messages within a network ofinterdependent relationship to cope with environmental uncertainty”. Atau dengan kata-kata lain komunikasi organisasi adala proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah.

UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
komunikasi mengandung 5 unsur, yaitu :
  1. Komuniakator (communicator), yaitu memberi berita, yang dalam hal ini adalah orang yang berbicara, pengirim berita atau orang yang memberitakan.
  2. Menyampaikan berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan, mengirim atau menyiarkan.
  3. Berita-berita yang disampaikan (message), dapat dalam bentuk perintah, laporan, atau saran.
  4. Komunikan (communicate), yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengunjung. Dengan kata lain orang yang menerima berita.
  5. Tanggapan atau reaksi (response), dalam bentuk jawaban atau reaksi.
Kelima unsure komunikasi tersebut (Komuniakator, Menyampaikan berita, Berita-berita yang disampaikan, Komunikan dan Tanggapan atau reaksi) merupakan kesatuan yang utuh dan bulat, dalam arti apabila satu unsure tidak ada, maka komunikasi tidak akan terjadi. Dengan demikian masing-masing unsur saling berhubungan dan ada saling ketergantungan. Jadi dengan demikian keberhasilan suatu komunikasi ditentukan oleh semua unsure tersebut.

Bagaimana menyalurkan ide melalui komunikasi
a. Ide (Gagasan) ; si sender.
b. Perumusan. disini ide si sender disampaikan dalam kata kata.
c. penyaluran (transmiting). bisa lisan, tertulis, menggunakan simbol atau isyarat.

feedbacknya:
a. tindakan; misalnya perintah dilaksanakan.
b. pengertian; disini kata kata si sender menjadi ide si receiver.
c. penerimaan; oleh si penerima berita.


Hambatan - hambatan komunikasi
1. Hambatan yang bersifat teknis
2. Hambatan semantik
3. Hambatan perilaku

Klasifikasi Komunikasi dalam Organisasi
1. Dari segi sifatnya :
a. Komunikasi Lisan
b. Komunikasi Tertulis
c. Komunikasi Verbal
d. Komunikasi Non Verbal

2. Dari segi arahnya
a. Komunikasi Ke atas
b. Komunikasi Ke bawah
c. Komunikasi Diagonal Keatas
d. Komunikasi Diagonal Kebawah
e. Komunikasi Horizontal
f. Komunikasi Satu Arah
g. Komunikasi Dua Arah

3. Menurut Lawannya :
a. Komunikasi Satu LawanSatu
b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
c. Kelompok Lawan Kelompok

4. Menurut Keresmiannya :
a. Komunikasi Formal
b. Komunikasi Informal

Komunikasi Informal yang terjadi karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam suatu organisasi.
Komunikasi informal (the grapevine) biasanya disebarluaskan melalui desas-desus atau kabar angin dari mulut kemulut dari satu orang ke orang yang lainnya dalam suatu organisasi dimana kebenarannya tidak bisa dijamin karena kadang-kadang bertentangan dengan perusahaan.
Jadi agar komunikasi informal bisa bermanfaat maka seseorang pemimpin harus bisa memakai jalur ini untuk memperlancar berjalannya komunikasi formal perusahaan (komunikasi formal ini jangan sampai mengakibatkan timbulnya desas-desus yang meresahkan karyawan).

Komunikasi dalam organisasi pada dasarnya merupakan suatu kegiatan intern didalam organisasi.Semua masalah yang timbul dalam organisasi akan segera dapat diatasi apabila komunikasi yang berlangsung dalam organisasi dapat berjalan dengan baik. Komunikasi dalam organisasi akan berjalan dengan baik apabila arusinformasi dalam organisasi tidak menghadapi hambatan. Pimpinan organisasi membutuhkan informasi yang cepat dan tepat . Oleh karena itu komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam organisasi.

Proses Organisasi

Proses dalam kamus bahasa Indonesia berarti rangkaian suatu tindakan. Sedangkan proses dalam buku organisasi karamgan Gibso Invancevich Donnelly adalah berkenaan dengan aktifitas yang memberi kehidupan pada skema organisasi tersebut. Proses organisasi merupakan jiwa bagi struktur organisasi. Jika proses tersebut tidak berjalan dan berfungsi dengan baik,maka masalah tidak pernah yang tidak perah diharapkan akan timbul dalam sebuah organisasi.

Adapun model organisasi yang akan kita bahas disini ada empat proses prilaku yang nanti akan menyumbangkan prestasi pada organisasi yang effektif. Empat proses tersebut yaitu komunikasi, pengambilan keputusasn, evaluasi prestasi, sosialisasi dan karir.

Proses Mempengaruhi 
Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.

Elemen-elemen proses mempengaruhi :
a.orang yang mempengaruhi (0)
b.metode mempengaruhi (→)
c.orang yang dipengaruhi (p)

Jadi proses mempengaruhi : 0 →p

Metode mempengaruhi
a.Kekuatan fisik
b.Penggunaan sanksi (positif/negatif)
c.Keahlian
d.Kharisma (daya tarik)

Daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan
a. Antara perseorangan
b. Kelompok dengan seseorang
c. Seseorang dengan kelompok

Proses Pengambilan Keputusan
Keputusan dari seorang pemimpin tidak datang secara tiba-tiba, tetapi melalui suatu proses. Pengambilan keputusan yang akan diwujudkan menjadi kegiatan kelompok merupakan hak dan kewajiban pucuk pimpinan berupa wewenang dan wewenang itu dapat dilimpahkan.

Pengambilan keputusan oleh seorang pemimpin yang bersifat apriori (berburuk sangka) selalu merupakan proses, baik yang berlangsung dalam pikiran maupun dalam kegiatan oprasioal pemecahan masalah. Proses pengambilan keputusan itu berlangsung dengan tahapan sebagai berikut :

a. Menghimpun data melalui pencatatan bahkan mungkin berupa kegiatan penelitian
b. Melalui analisis data
c. Menetapkan keputusan yang akan ditempuh
d. Mengoprasionalakan keputusan menjadi kegiatan
e. Selama berlangsungnya kegiatan sebagai pelaksana keputusan akan diperoleh data oprasional yang baru

Sementara itu tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan dapat dikemukakan sebagai berikut :

a. Tetapkan masalah
b. Idntifikasi criteria keputusan
c. Alokasikan bobot pada criteria
d. Kembangkan alternaif
e. Evaluasi alternative
f. Pilih alternative terbaik

Proses mempengaruhi pengambilan keputusan. Dan komunikasi adalah proses-proses manejerial karena secara nyata dilaksanakan oleh para manajer. Proses-proses ini juga merupakan proses-proses organisasional karena lebih penting daripada manajer individual dalam pengaruhnya pada pencapaian tujuan–tujuan organisasi. Ketiga proses organisasi dan manejemen ini merupakan bagian vital sistem organisasi formal dan mempunyai implikasi-implikasi sangat penting terhadap perilaku organisasiona

KUPINANG ENGKAU DALAM MIMPI


KUPINANG ENGKAU DALAM MIMPI





“David, kita harus mensikapi persoalan ini secara dewasa dong, kita jangan mengedepankan emosi, berusahalah berfikir positif dan lapang dada!” kata sepupuku Mujahid Helmi, berupaya menjernihkan suasana. Kata-katanya kuanggap angin lalu, aku diam seribu bahasa, kututup rapat mulutku, sambil menggigit bibir bagian bawah. Kedua tanganku meraba kening, aku menundukan kepala. Dengan tatapan kosong memandang kedua ujung jemari kakiku. Pikiranku terbang entah kemana. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Kemudian, tidak berapa lama sepupuku kembali menasehatiku :

“David, yakinlah, mungkin ini yang terbaik bagi kita. Oke lah kita punya rencana, tapi  Allah juga punya rencana  untuk kita!”

“Udahlah mi, aku kagak butuh khutbahmu!”  balasku dengan emosi. Detak jantungku semakin kencang. Terasa tanganku bergetar, aku marah kepadanya sebab aku kesal, akibat dari kelalaiannya, tiket pesawatku hilang, sehingga nasib acara khitbahku menjadi tidak jelas. Hatiku juga mengutuk orang Mesir yang mencuri tiket pesawatku saat sepupuku mengambil wudlu didalam mesjid.

Aku lihat sepupuku menjadi diam, aku dan dia terhanyut pada arus pikiran masing-masing.

“Kriiiiingg … !” tiba-tiba suara telepon memecahkan suasana. Aku tidak beranjak untuk mengangkatnya, beberapa kali telepon itu berbunyi, akhirnya sepupuku melangkahkan kaki menuju tempat telepon.

“Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh, betul, ya, ada!” terdengar ditelingaku dia menjawab lawan bicaranya. Setelah itu Mujahid menoleh kepadaku sambil berseru:

“David, nih ada telepon untukmu!”

“Bilang saya tidak ada, saya tidak mau diganggu!”  jawabku dengan cuek dan ketus.

“Tapi ini penting lho, dari orang tuamu di Indonesia!”

Mendengar orang tuaku ia sebut-sebut, aku langsung bangkit. Kuterima gagang telepon yang di sodorkannya kepadaku, lalu aku berkata:

“Assalamu’alaikum, ini bapak ya, bagaimana khabar keluarga di Bandung?”

Ada sedikit lega dihatiku saat orang tuaku mengatakan bahwa mereka sehat wal afiah. Setelah itu diujung telepon sana orang tuaku menjelaskan kepadaku:

“David, Alhamdulillah, persiapan untuk acara khitbahmu sudah beres. Insya Allah waktunya lima hari lagi dan tempatnya di Hotel Savoi Homann!”

Aku seperti di sambar petir disiang bolong. Apa tidak salah orang tuaku melakukan hal itu. Hatiku kecilku menolak. Ajaran Islam tidak mengharuskan seperti itu, kecuali walimatul Ursy atau pernikahan. Ini sebuah pemubadziran dan terkesan mencari prestise. Aku tercenung, lidahku terasa kelu untuk mengatakan ketidak setujuan terhadap orang tua. Satu sisi aku harus mencegah acara seperti itu, disisi lain aku tidak ingin orang tuaku tersinggung dan kecewa. Aku terjebak dalam jurang simalakama. Terlintas dalam benakku tiket pesawatku yang hilang. Dengan hati-hati aku berkata :

“Bapak, sebelumnya David mohon maaf, kalau bisa Bapak membatalkan acara khitbah yang dihotel itu, dikarenakan tiket pesawatku untuk keberangkatan dua hari yang akan datang hilang, dan aku mendapatkan tiket pengganti dengan tanggal keberangkatannya bertepatan dengan hari berlangsungnya acara khitbah itu!”

Aku dapat menangkap kekecewaan bapakku, lewat desahan nafasnya ditelepon. Beberapa menit kemudian aku berusaha meyakinkan agar usulan pembatalan acara itu beliau terima. Akhirnya orang tuaku mengabulkannya juga. Kuletakkan gagang telepon, dan akupun duduk kembali.



* * *

Selesai mandi dan sarapan pagi aku membaca buku muqarrar sambil menikmati kaset nasyid oleh-oleh mahasiswa baru yang dari Indonesia. Lagu “Mata Hati” yang disenandungkan oleh group Hijjaz sedikit menyejukkan jiwaku. Angin musim dingin yang menyelinap lewat jendela kamarku, membuatku menggigil. Lembar demi lembar muqarrar ini aku tarhiz. Tiba-tiba teman-teman kamar sebelahku berdatangan mereka bercanda kepadaku padahal saat ini aku butuh akan ketenangan.

“Wah, lagi ngapain nih? Baca atau ngelamun? ‘Ntar juga ngalaman?” sapa temanku, Edi Mulyadi orang asli sunda. Aku pura-pura tidak mendengarnya. Selanjutnya Abdul menambah,

“David, gimana proyek khitbahmu, jadi ngga?”

“Iyya, kalau dibiarkan lama-lama nanti ada yang nyerobot lho!” Seloroh temanku Okki yang asli Jakarta ikut nimbrung. Lagi-lagi aku tidak bergeming, aku terus membaca. Lama-kelamaan aku menjadi pusing juga dengan gurauan mereka. Aku takut diriku menjadi emosi seperti kepada sepupuku kemarin. Aku harus cepat menghindar dari mereka, aku harus keluar rumah. Hanya saja aku bingung tujuannya kemana. Dalam kebingungan itu, aku ingat rencana Ridwan bahwa hari ini ada acara rekreasi ke Qanathir.

Tanpa ba-bi-bu lagi, aku keluar kamar untuk menuju rumah Ridwan, dan kulihat teman-temanku heran atas kepergianku.



* * *



Ba’da shubuh, sebagaimana biasanya aku membaca Al Qur’an. Tapi belum juga habis satu lembar kubaca, mataku sudah terasa berat sekali. Dan satu-satunya obat hanyalah tidur. Ternyata istirahatku tadi malam belum cukup membayar rasa capekku setelah pulang rekreasi dari Qanathir kemarin.

Dasar godaan syetan, membaca Al Qur’an ngantuk. Tapi setelah dibaringkan, bukannya langsung tidur tapi aku malah teringat kejadian di Qanathir. Maksud hatiku berekreasi ini untuk mencari ketenangan diri, tapi ternyata hanya kekesalan yang aku dapatkan. Aku kesal melihat kehidupan remaja-remaja Mesir. Mereka sudah terlalu bebas dalam bergaul antar lawan jenis. Semakin tua peradaban yang mereka miliki, tidak menjadikan mereka lebih menghargai nilai-nilai akan kehormatan seorang manusia. Justru sedikit demi sedikit mereka mulai berkiblat ke Barat, aku terus merenung, sehingga tidak ingat apa-apa lagi.



* * *



Dalam sebuah ruangan, tepatnya ruang tamu, aku beserta kedua orang tuaku duduk berhadapan dengan keluarga teman bapakku ketika dulu sama-sama berjuang di KAPPI. Teman bapakku itu tidak lain adalah calon mertuaku. Kehadiran kami adalah untuk mengkhitbah putrinya. Setelah beberapa saat berbasa-basi dan bernostalgia bapakku membuka pembicaraan kepada calon mertuaku:

“Saudaraku, Akhdiat, pepatah telah mengatakan,sudah dipaku diikat pula, artinya selama ini kita telah dipaku dalam jalan perjuangan yang sama. Agar supaya ukhuwwah diantara kita menjadi lebih kokoh, maka alangkah baiknya kalau kita diikat pula. Dan sebagai tali talinya adalah hubungan besan diantara kita, oleh karena itu aku berniat mengkhitbah putrimu, Nurul Sakinah, untuk mendampingi hidup putraku, bagaimana?”

Suasana menjadi hening, aku lihat Bapak Akhdiat, calon mertuaku itu melirik ke istrinya sambil tersenyum. Aku tak sabar mendengar jawabannya.

“Ibarat bumi menerima air hujan, Alhamdulillah dengan senang hati kami menerima maksud saudara!” Sebuah jawaban yang singkat terluncur dari mulut Bapak Akhdiat. Ada rasa  gembira terjelma dalam sanubariku saat lamaranku diterima.

Setelah itu orang tuaku bersama dengan calon mertuaku membicarakan hari pernikahanku. Sedangkan aku hanya menjadi pendengar yang budiman. Selain kedua calon mertuaku didepanku duduk calon istriku. Wajahnya memancarkan ketenangan sesuai dengan nama yang ia miliki, Nurul Sakinah. Ia seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung yang sekarang sedang menyusun skripsinya. Mataku meliriknya, dan hatiku pun bergetar kala memandang wajahnya. Hidungnya mancung, mata beningnya menyimpan berjuta pesona, alisnya laksana iringan semut, bibirnya yang merah merekah bersih tidak terpoles oleh lipstik, dagunya ibarat lebah bergantung, kulitnya halus laksana sutra, dan kecantikan itu semakin sempurna setelah dibungkus jilbab merah jambu yang dipadukan dengan jubah ungu yang ia kenakan. Dalam hatiku berkata, ”Seandainya calon istriku ini memakai perhiasan dari kristal asli dari Asfour Mesir, pasti kecantikannya akan mengalahkan ratu kecantikan sedunia tahun ini, Larra Dutta yang asli India!”

Lamunanku buyar tatkala orang tuaku bertanya kapan aku kembali ke Mesir, karena aku masih harus menyelesaikan tiga mata kuliah yang tersisa.

Belum juga aku jawab, sekonyong-konyong aku merasa ada tangan yang menggoncangkan tubuhku. Ternyata aku bermimpi, aku mengocek-ngocek mataku. Samar-samar kulihat sepupuku berdiri didepanku dengan membawa koran Al Ahram.

“David, lihat nih berita, pesawat KU 414 yang seharusnya kamu tumpangi kemarin, meledak diperairan Malaysia!” Mujahid memberitahukan.

“Hah, yang benar aja!”

“Benar, lihat ini!”

Aku segera meraih koran itu dan langsung membaca berita yang ditunjukkan sepupuku. Kueja huruf demi huruf, sampai akhirnya berita itu rampung kubaca. Bersamaan dengan itu, aku merasa sangat malu kepada Allah SWT mengingat sikapku dua hari yang lalu, aku seolah-olah tidak meyakini akan taqdir Allah SWT. Ternyata empat tahun belum cukup, menjadi anak panah Azhary yang siap mengarungi samudra ujian.

Juga aku merasa bersalah dan berdosa atas sikapku terhadap sepupuku. Aku langsung memeluknya. Tak terasa butiran air mata mengalir dipipiku.

“Mujahid nasehatmu benar, ma’afin aku yach, aku tidak bisa membayangkan apa yang terjadi bila tiket pesawatku tidak hilang!”.

Ia menjawabku dengan sebuah senyuman, akupun memaksakan diri untuk tersenyum. Dan aku benar-benar tersenyum, ingat akan mimpiku yang terputus. Kemudian ku berbisik dalam hatiku: “Kupinang engkau dalam mimpi!“.

* * *



ANAK GAUL


ANAK GAUL



Aku berhenti didepan rumah megah ala Spanyol, lebih tepat disebut istana dibanding rumah. Kedua kakiku tak mau lagi melangkah  sebelum ada perintah dari otakku. Aku minta fatwa dari hati nuraniku. Aku bimbang  antar terus masuk atau kembali pulang. Tiba-tiba aku dikejutkan oleh sapaan.
            “Eh den David, kok bengong saja, mari masuk!” sapa Pak Bendot membuyarkan percakapan dalam sanubariku. Senyum tulus dari penjaga gerbang pintu ini membuat keputusan yang kuambil melangkah masuk. Sambil menutup pintu gerbang pak Bendot kembali berkata:
“Den David, sudah lama engga kesini, cari den Rudi ya?”
             “Iyya mang, Rudi ada?”
            “Ada, barusan juga teman-temannya datang, sekarang mereka ngumpul di paviliun!”
            “Terima kasih mang!” jawabku dan melangkah menuju paviliun. Ruangan ini adalah base camp gengku. Aku dan teman-temanku setahun yang lalu tepatnya malam tahun baru 2000 saat orang lain hingar-bingar merayakan milenium ketiga, kami juga! Tepat pukul 00.01 dini hari dipaviliun meresmikan nama geng kami yaitu GF3. Bukan gudang filter3 lho! Tapi singkatan dari Geng Family 3. Dan kata sendiri family kepanjangan dari Fungky Anak gaul Milenium 3. Tak terasa aku sudah sampai didepan pintu dalam hati aku berkata:
            “Bismillah, ya Allah kuatkan hati hamba!”  kemudian memencet bel.
   “Teeet …tett …teeett!” suara bel memecahkan keheningan. Aku menunggu. Terdengar ada yang melangkah dan memutar gagang pintu. Lalu membukanya, bersamaan dengan itu aku mengucapkan salam:
            “Assalamu`alaikum …!”
            “Kum salam, wah .. ada perubahan nih, rada-rada nyupi,  masuk!” Rudi tersenyum dan langsung masuk. Disana teman-teman yang lain sudah pada ngumpul.
                “Wah bos, baru kelihatan batang hidungnya, kemana aja sih?” tanya temanku, Tomi. Tapi kami sering memangggilnya si Tompel. Disebelahnya ada simbed, panggilan untuk temanku, Alex. Soalnya ia rada mirip dengan Sinbad, tapi cuma rambutnya saja, ia tidak ketinggalan berkoar:
            “David, lu semedi dimana sih? Setiap gua cari waktu istirahat disekolah, lu kagak ada, temen-temen lu bilang, lagi shalat du…duu.., apaan tuh, duaaan kali yah???”
“Bukan shalat duaan, tapi shalat Dhuha!” aku memotong perkataan Alex. Kemudian ia mulai berkata kembali:
“Beberapa kali gua telpon kerumah lu, lagi-lagi lu nya kagak ada, terus yang ngangkatin telponnya kayaknya orang baru dirumah lu, siapa sih?”
            “Ooo...itu kakak tertuaku baru pulang dari Mesir!” Aku memberitahu Alex.
            “Enak dong, pasti bawa piramida!” Tomi mulai ngebanyol.
“Ho-oh, bawa sungai Nil segala!” jawabku berkelakar. Aku duduk disofa didepan teman-temanku. Dihadapanku, selain Rudi, Alex, dan Tomy, juga ada Karmila, Ririn, dan Dewi. Aku ngambil nafas sebentar, dada ini aku mangfaatkan untuk menenangkan diri. Setelah dadaku agak lapang, aku mulai berbicara:
            “Gimana teman-teman sehat semuanya yah?”
“Emangnya boss udah jadi dokter, pakai acara tanya kesehatan segala!” temanku Tomy, kembali mengeluarkan plutonya, alias platak pletok tololnya.
            Temen-temenku banyak bercerita tentang apa yang mereka lakoni selama aku tingalkan sebulan lebih. Dari mulai menjahili temen-temen dan guru dikelas, tawuran, transaksi obat-obatan terlarang, ngokar cimeng, mejeng dimall, chatting di kafe gaul, bikin bahasa gaul, bintang musik, dan laen-laen, aku hanya menjadi pendengar budiman alias kambing congek, aku berusaha memahami dan mengerti dalam pemikiran mereka. Tibalah giliranku untuk berbicara:
            “Teman-teman aku datang kesini tidak akan banyak cerita seperti kalian, aku hanya ingin minta izin keluar dari genk kita!”
“Haaah, apa gua kagak salah dengar nih??? “ Rudi menanggapi pernyataanku sambil memegang telinganya. Aku diam sejenak, temen-temenku saling berpandangan, dimata mereka, aku menangkap ketidak percayaan dan tanda tanya.
“Yang bener aja nih?” Karmila  ikut berkomentar, dan disambung oleh Dewi yang sejak tadi diam melulu, ia mulai berkomentar: ”Emangnya, ada apaan sih, Vid ?
“Tidak ada apa-apa kok!”
“Ya setidaknya ada alasan atau asal-usul kek, masa tak sebabnya!” Dewi meneruskan pembicaraannya. Aku membisu, suasana menjadi hening, dalam hatiku kembali berperang. Haruskah aku menceritakan sebenarnya dan mendapat tertawaan dari teman-temanku atau no comment aja? Dilubuk hatiku terjadi tawar  menawar, tiba-tiba aku teringat dengan semboyan hidupku, berlayarlah anda disamudra kejujuran, pasti anda akan berlabuh di didermaga kebahagian. Aku harus terbuka kepada mereka, tak ada untungnya aku berdusta apapun yang akan terjadi, itu sebuah resiko yang aku terima.
“Bagaimana teman-teman, tadi sudah aku bilang bahwa kakak tertuaku sudah pulang dari Mesir, kehadirannya memberikan hidayah kepadaku. Dan aku mulai menemukan jati diri dan hakikat hidupku, ternyata selama ini aku melangkah pada jalan yang salah, aku berusaha memperbaiki diri!” aku mengemukakan alasan kepada mereka.
“Oke, alasan lu kita hargai, tapi bukan begitu caranya, itu namanya egois, akan kah kebersamaan yang selama ini kita jalani bubaran begitu saja? Apalagi lu sebagai kepala dan vokalis digroup band kita!” Rudi menyodorkan alasan keberatan kepadaku, guratan mukanya menandakan ia sedang emosi, dan aku paham yang ia rasakan, meskipun kami kumpulan anak-anak badung dan ugal-ugalan, tapi dalam hal kebersamaan, aku acungkan jempol. Dengan tujuh personil kami membentuk group band yang bisa diandalkan. Group band kami di beri nama “ ANAK GAUL BAND” Rudi pegang bass, Tomy pegang melodinya, Alex pada drum-mer, dan Ririn spesial keyboard. Adapun aku bersama karmila sama Dewi pegang microphone alias vokalisnya. Aliran musik kami gado-gado ada rock, jazz, pop, dangdut, dan musik alternatif.
“David, lu tega banget kalau sampai ninggalin geng kita, untuk memperbaiki diri itu memang hak lu, kami kagak melarang!“ Alex ikut menambahkan. Aku semakin terpojok, aku dapat mendengar suara batin mereka, aku serba salah sampai kami bubar belum ada kata  sepakat, mereka tidak mengizinkanku. Aku minta waktu hingga besok untuk mempertimbangkannya.
****
“Begitu ceritanya kak, satu sisi dedek pengen ngejalanin ajaran Islam secara kafah, namun disisi lain dedek tidak mau mengecewakan teman-teman, jadi gimana nih?“ aku meminta pendapat, setelah aku menceritakan kejadian dirumah Rudi kepada ketiga kakaku. Satu persatu-satu kulemparkan pandanganku diwajah mereka. Aku ingin tahu reaksi mereka, ada rasa lega hinggap direlung hatiku, aku sudah curhat kepada mereka, ini kami lakukan setiap malam minggu, kami saling menceritakan pengalaman selama seminggu, kami mendiskusikan dan mencari solusi dari setiap persoalan yang kami hadapi. Acara ini kami sebut “makom Hati” akronim dari “malam komunikasi hati”.
“Kalau  menurut Teteh, dedek harus menjauhi teman-temanmu itu, soalnya kalau tidak, ntar virus penyakit ugal-ugalanmu kambuh. Jadi hubungan kamu harus diamputasi!” Tetehku Setia Maulani, mengeluarkan ilmunya. Ia calon dokter  yang sekarang lagi nyusun skripsi di fakultas kedokteran UNPAD Bandung. Tak berapa lama kemudian teteh keduaku, Nurul Fathanah, Mahasiswi fakultas Teknik Pertanian IPB tingkat dua memberikan saran:
“Teteh sepakat dengan teh Tia, dari pada capai sendiri mendingan tinggalkan aja, kalau dedek masih bersama mereka, itu sama saja membiarkan benih kejelekan tumbuh didalam hati dedek, apa yang kita tanam itulah yang akan kita tuai, bukankah kita hasil bentukan dari lingkungan kita?”
Pendapat kedua tetehku berusaha kucerna. Setelah aku kunyah dalam otakku, aku mengerti maksud mereka. Namun aku belum puas, sebelum mendengarkan petuah dari kakakku Mujahid Helmi. Ia alumnus universitas  Al-Azhar kairo Mesir jurusan aqidah filsafat.
“Kak Helmi, kok diam saja!” aku merajuk kepadanya.
“Tanpa bermaksud menolak pendapat kedua tetehmu, kakak punya paradigma sedikit berbeda. Sebenarnya teori kedua tetehmu benar bila posisi kita dalam keadaan lemah, akan tetapi sebaliknya bila kita kuat, dalam puisi Muhammad Iqbal disebutkan, orang yang kuat akan membentuk lingkungan, bukan dibentuk oleh lingkungannya, untuk melaksanakan Islam secara kafah, tidak harus memutuskan tali silatur rahmi sesama manusia, apa lagi ia muslim, bukankah pemutus kasih sayang adalah ahli neraka? Justru temanmu menjadi ladang dakwah bagi dedek, pokoknya dedek harus mampu mewarnai mereka!”
Kemudian panjang lebar kak Helmi menjelaskan persoalan berdasarkan al-Qur’an dan al-Hadits. Uraiannya benar-benar memuaskan otak, menentramkan hati, dan mendamaikan jiwaku. Syaraf-syaraf kusut dikepalaku, perlahan-lahan mulai terurai. Mata air dilembah hatiku kembali memancarkan semangat hidup. Kegersangan jiwaku tersiram oleh derasnya nasehat kak Helmi, kebingunganku hilang entah kemana .
****

Keesokan harinya aku langsung menuju rumah Rudi, hatikecilku mengatakan bahwa teman-temanku sudah pada ngumpul disana, ternyata dugaanku tepat, sesampainya ditengah-tengah mereka, aku mulai berkata:
“Teman-teman! Setelah melalui pertimbangan masak-masak, aku memutuskan untuk tetap bersama kalian!”
“Horeeee…hidup David..!!!" teriakan teman-temanku bersamaan, kompak banget.
“Tapi……..ada syaratnya…!”
“Huu……!” suara koor mereka mengubah pavilium menjadi ramai.
“ Tenang-tenang…….! Syaratnya tidak berat kok, yaitu kita ganti nama geng kita, kalau tidak, aku kembali kepada opsi pertama, aku cuti alias mengundurkan diri!” Lanjutku sedikit ngancam.
Temanku langsung kasak-kusuk. Terjadi lobi-lobi diantara mereka kayak Pansus Bullogate di DPR saja. Akhirnya secara aklamasi mereka sepakat dengan usulan penggantian nama. Tanpa banyak membuang waktu kami langsung menyelenggarakan sidang istimewa. Setelah melalui rapat yang cukup alot dan seru sekali, kami sepakat memunculkan nama baru yaitu AMIS’C 2001, singkatan dari Amanah Islamic Studen’t Crew 2001. Kata Amanah, selain diambil dari sifat Nabi Muhammad Saw, merupakan singkatan dari visi dan misi organisasi baru yakni: Ayo menuai Mardhatillah dengan menabur benih-benih rahmat dan manfa’ah. Sedangkan kata Crew adalah sebuah cita-cita kami ingin menjadi awak kapal masyarakat pelajar dalam pencarian jati diri mereka.
****
“Braaaaaak….!!!”
Aku membuka pintu rumah dengan seragam putih abu-abu, aku masuk ke rumah slonong boy.
“Aduh…..dedek koq nggak ngucapin salam?“  tegur kak Helmi yang sedang membaca al-Qur’an diruang tamu. Spontanitas aku kembali ke luar dan mengucapkan salam.
“ Ma’afin dedek ya kak, dedek sekarang lagi pusing!” aku berusaha menerangkan letak persoalan.
“Adakah yang bisa kakak bantu?” tanya kak Helmi hati-hati. Tanpa menunggu waktu lama aku langsung mengeluarkan uneg-uneg menggunung dihatiku. Kata-kata mengalir bagaikan mata air keluar dari mulutku.
“Kak, gimana dedek tidak kesal, sudah sebulan lebih dedek berusaha mengarahkan teman-teman, tetapi hasilnya seperti nihil, belum ada perubahan yang begitu berarti, bayangin aja kak, beberapa minggu yang lalu, saat digedung DRR/MPR RI ribut-ribut tentang penurun Gusdur, eh temen-temen ikut-ikutan juga memobilisasi siswa-siswi disekolah dedek untuk berdemonstrasi, masih untung demonya bukan untuk nurunin kepsek, tapi mereka meminta agar bel sekolah diganti aja katanya dengan suaranya bel tukang jualan es cream Wall’s. Terus tiap jam sebelum masuk, istirahat, dan jam pulang, speaker inti dikantor, tepatnya diruang TU, boleh diaktifkan untuk memutar lagu-lagu yang dipesan, seperti lagunya Dewa 19, Padi, sheilla on 7, Base jam Westlife, dan ska.Bahkan juga lagunya silucu Sherina, alasan mereka ingin amalin konsep Quantum learning, biar belajarnya lebih relax dan Fresh. Dan lebih heboh lagi,tuntutan agar mengecat kelas sendiri-sendiri. Sekolah mengabulkannya, hanya saja pihak  sekolah tertipu, dikiranya akan dicat warna putih atau  gading. Ternyata warna yang di pilih bermacam-macam ada biru, kuning, dan sebagainya. Guru mau marah terlambat, sebab untuk mengecat ulang perlu dan besar, apa lagi sekolah sedang memperbaiki fasilitas air dan jamban. Akhirnya, ikhlas aja lah ………dan siswa pun senang.
Cuma gara-gara itu semua, dedek kena getahnya, sempat diciduk dan ditanya sama Kepsek juga ketua OSIS, mereka nyangka dedek sebagai dalang dari semua itu, siapa yang kagak gondok !
Dan menyedihkan lagi, kejadian hari ini, ya mungkin karena kebanyakan anggotanya mantan anak-anak gaul, tadi pulang sekolah, dedek ketemu anggota baru, kepergok jalan ama temennya yang teler. Waktu temannya tripping itu dedek tanya, dibilang dapat obat dari si anggota baru. Terus dedek tanya anggota baru itu. “ kamu pengguna ya ?” Eh dengan enteng dan kayak tidak punya salah anak tu menjawab: “ Sumpah kak, saya bukan pengguna, cuman pengedar aja!” Astagfirullah, gimana nggak ngeri kak? Jika ini merambah ke teman yang lain atau berita ini terekspos keluar, muka dedek mau ditaruh dimana, tapi alhamdulillah, tuh anak sudah janji tidak mau ngulangi lagi, lalu apa yang harus dedek perbuat kak?“  tanyaku mengakhiri curhatku itu.
“Benar-benar anak gaul, bagus……..bagus……!”
“Lho Kok, kak Helmi bilang bagus sih?” Aku jadi penasaran. Tak berapa lama kakakku melanjutkan perkataannya:
Ya memang bagus, bukankah teman-teman dedek itu musikus mania, kenapa tidak dedek dakwahin lewat musik, bentuk aja tim nasyid, insya allah ada teman kak Helmi yang siap melatihnya “.
“ Yess………!” aku mengacungkan tangan ala ekstra joss. Jawabannya aku temukan. Aku ucapkan terima kasih kepada kakakku diiringi sun sayang yang mendarat di pipinya, yang di sun cuman geleng-geleng kepala.
****
Alhamdulillah, teman-temanku sudah banyak perubahan, setidaknya dari gaya berpakaian, rambut, bicara dan bergaul sudah mulai sopan. Ini semua gara-gara kami sering manggung di berbagai acara.
Grup Nasyid kami beri judul “ SNAKDUT AMANAH “, namanya aneh khan ? Akan tetapi itu hasil mikir lho! Ada yang nyangka SNAKDUT itu pengertian dari ular kadut, nah lho, kejam banget ding! Katanya Snak berarti ular dan Dut nya dari kata kadut, sedangkan Amanah itu artinya orang yang terpercaya. Berarti ular kadut yang dapat dipercaya. Padahal, SNAKDUT itu kependekan dari “ Senandung Nasyid Komtemporer plus Dangdut” maklum komposisi musik kami belum nasyid beneran. Biasa alasannya, supaya gaul dan musiknya khan rada-rada rame. Ada guitar, dram, keybord, kendang, rebana, kecrek, beros, tam-tam, dan kadang apa saja yang bisa ngeluarin suara nge-pas. Terkadang juga pake piring, panci, kaleng, botol dan beduk. Tuh gila khan anak! Dasar anak gaul! Kataku dalam hati.

****