Rabu, 20 November 2013

Tugas 2 (pengantar telematika)

Nama : Achmad Riva’i
NPM : 10110088
Kelas : 4KA21

Future Shopping

Konsep Kartu ATM/Debit dengan Uang Elektronik secara fisik sangat berbeda. Kartu ATM/Debit/Kartu kredit selalu harus memiliki fisik yaitu berupa kartu. Sedangkan Uang Elektronik (E-Wallet) ini secara fisik bisa dibilang tidak ada. Karena hanya berupa data akutansi yang disimpan dalam suatu sistem komputerisasi.
Sehingga, yang dibayarkan bukanlah berupa uang tunai, tetapi menyerupai pembayaran seperti halnya kartu kredit. Bank yang mendukung sistem E-Wallet ini harus telah mendukung sistem online dalam transaksi yang akan dijalankan oleh pembeli dan penjual.
e-Toll Card Adalah kartu prabayar contactless smartcard yang diterbitkan oleh Bank Mandiri bekerja sama dengan Operator Tol. Saat ini operator tol yang telah bekerja sama yaitu Jasa Marga, Cipta Marga Nusaphala Persada, Marga Mandala Sakti dan Jalan tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ).
e-Toll Card digunakan untuk transaksi pemabayaran tol dan selanjutnya dapat digunakan untuk transaksi di luar merchant tol.

fitur-fitur e-Toll Card
Fitur e-Toll antara lain adalah sebagai pengganti uang cash untuk transaksi pembayaran tol, kartu dapat dipindahkan, saldo terdapat di kartu, dapat diisi ulang, memiliki saldo maksimal Rp. 1 juta dan saldo minimal Rp. 10 ribu.
manfaat e-Toll Card
• Sebagai pengganti uang tunai
• Transaksi pembayaran tol lebih cepat dibandingkan dengan menggunakancash
• Dapat digunakan untuk transaksi di luar merchant tol (Indomaret, SPBU, beberapa mechant F&B, dsb)

Arsitektur pada e-Toll Cald
E – Toll, pada terminal kita hanya menempelkan kartu magnetik, lalu terminal akan mengecek kepusat apakah saldo dari kartu e-toll tersebut ada. Jika ada pusat akan mengirimkan kembali ke terminal agar membukakan jalan untuk pengguna.
Arsitektur tradisional untuk sistem multi user adalah teleprocessing, dimana satu komputer dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal seperti pada gambar di bawah ini.

Arsitektur ini menempatkan beban yang besar pada komputer pusat yang tidak hanya menjalankan program aplikasi tetapi juga harus menyelesaikan sejumlah pekerjaan pada terminal seperti format data untuk tampilan di monitor.


http://www.bankmandiri.co.id/article/mandiri-etoll-card.asp
http://www.bi.go.id/web/id/Peraturan/Sistem+Pembayaran/pbi_111109.htm
http://imamprayogopujiono.blogspot.com/2013/03/arsitektur-multi-user-database.html

Jumat, 01 November 2013

( Tugas 1 ) Pemanfaatan Telematika

Pemanfaatan Telematika di Bidang Kesehatan

Secara umum telematika merupakan gabungan kata telekomunikasi dan informatika yang berarti kombinasi transmisi informasi melalui jaringan telekomunikasi dan pengolahan informasi secara komputerisasi.  
Pemanfaatan telematika tidak hanya dalam bidang pendidikan dan bisnis saja, namun dapat pula dimanfaatkan dalam bidang kesehatan. 
Salah satu penerapan telematika dalam bidang kesehatan ini adalah eHealth dan Telemedicine. Apa yang dimaksud dengan eHealth dan Telemedicine?

PEMANFAATAN TELEMATIKA pada eHealth

eHealth merupakan aplikasi teknologi komunikasi dan informasi yang mencangkup keseluruhan cakupan fungsi yang mempengaruhi sektor kesehatan. eHealth memiliki arti yang luas bukan hanya sekedar internet atau dotcom saja. eHealth merupakan solusi Enterprise di bidang kesehatan karena melibatkan banyak pihak mulai dari masyarakat sampai dengan Produsen Obat / Farmasi. Electronic Medical Records (EMR) merupakan bagian fundamental dari eHealth. EMR memberikan fasilitas sharing data medical record antar institusi kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dan lain-lain).

Manfaat eHealth yaitu :
 1.   Dengan eHealth, masyarakat mendapatkan manfaat dari pendidikan kesehatan untuk mencegah penyakit.
 2.  eHealth memberikan informasi medical record secara akurat sehingga mengurangi medical error.
 3.  eHealth meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan mengurangi biaya kesehatan.

 Arsitektur Jaringan eHealth


Gambar Arsitektur Jaringan eHealth

Keterangan gambar :
Arsitektur jaringan eHealth terdiri dari 3 lapis yaitu :
   1.  EIS Tier yang merupakan repository data (EMR),
  2.  Middle Tier yang terdiri Application Server dan Web Server. Pada middle tier ini, eHealth menggunakan   Enterprise Application Integrator.
  3. Client Tier, merupakan lapisan yang berhubungan langsung dengan user.

Sedangkan telemedicine merupakan suatu layanan kesehatan antara dokter atau praktisi kesehatan dengan pasien jarak jauh guna mengirimkan data medik pasien menggunakan komunikasi audio visual mengunakan infrastruktur telekomunikasi yang sudah ada misalnya menggunakan internet, satelit dan lain sebagainya.



Dari gambar diatas dapat dijelaskan lebih mendalam mengenai apa itu telemedicine. Komponen penyusun teknologi telemedicine adalah pasien, dokter, internet dan praktisi kesehatan. Pasien memiliki jarak yang jauh dengan dokter. Apabila pasien ingin memeriksa kesehatan mereka tidak perlu berangkat ke tempat dokter, ini untuk penyakit yang kecil dan menengah dan untuk perawatan jalan. Untuk pasien dengan sakit parah dan perlu rawat inap hal ini sulit diterapkan,tetapi masih dalam tahap pengujian. Misal untuk pasien sakit jantung, kanker, tumor dan lain-lain. Antara pasien dengan praktisi kesehatan harus memiliki jaringan internet yang terhubung secara global sehingga pasien bisa menggunakan telemedicine.

Manfaat telemedicine yaitu :
   1.    Mempercepat akses pasien ke pusat-pusat rujukan.
  2. Mudah mendapatkan pertolongan sambil menunggu pertolongan   langsung dari dokter-dokter pribadi.
  3. Pasien merasakan tetap dekat dengan rumah dimana keluarga dan sahabat dapat memberikan dukungan langsung.
 4.Menurunkan stres mental atau ketegangan yang dirasakan di tempat kerja.Menseleksi antara pasien-pasien yang perlu dibawa ke rumah sakit dan pasien yang tidak perlu perawatan di rumah sakit akan tetap tinggal di rumah.


Sumber :

Kamis, 30 Mei 2013

Tugas 7 Softkills Bahasa Indonesia 2 ( Semester 6 )


Definisi laporan itu adalah :

1.  Suatu bentuk penyampaian berita,keterangan,pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang dan tanggung jawab yang ada diantara mereka.
2.   Salah satu cara pelaksanaan komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.

Macam-macam laporan
I.  Laporan Perjalanan
 a. Pokok-pokok laporan perjalanan

1. Pendahuluan
2. Kunjungan ke objek wisata
3. Penutup
a. Teknik pengembangan laporan perjalanan
a. Teknik pengembangan berdasarkan urutan waktu
b. Teknik pengembangan berdasarkan urutan tempat
c. Teknik pengembangan berdasarkan urutan topik

II. Laporan Pengamatan
Mengenali Prosedur Pengamatan
  1. Menentukan topik pengamatan
  2. Menentukan tujuan pengamatan
  3. Menentukan objek pengamatan
  4. Membuat panduan pengamatan
  5. Melaksanakan pengamatan
  6. Membuat analisis hasil pengamatan
  7. Menyusun laporan hasil pengamatan

III.  Laporan Kegiatan
Mengenali Karakteristik Laporan Kegiatan
·         Pendahuluan
  1. Latar belakang kegiatan
  2. Tujuan penyelenggaraan kegiatan
  3. Sistematika laporan
  • Isi
a.  Proses pelaksanaan kegiatan ( berisi : waktu, tempat pelaksanaan kegiatan, jenis    kegiatan, uraian kegiatan yang telah dilaksanan )
 b.  Hasil kegiatan ( kalau perlombaan, dicantumkan para pemenang lomba )
c.   Laporan keuangan


Persyaratan bagi pembuat laporan

Laporan pada dasarnya adalah alat komunikasi juga. Supaya dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif, sebuah laporan harus memenuhi syarat syarat berikut ini.
 Lengkap
Artinya data dan fakta yang ada dalam laporan harus lengkap
·     Jelas
Sebuah laporan disebut jelas bila uraian dalam laporan tidak memberi peluang ditafsirkan secara berbeda oleh pembaca yang berbeda. Ini dapat dicapai bila bahasa yang digunakan benar dan komunikatif
·     Benar / akurat
Data dan fakta yang salah dapat menuntun pembaca membuat suatu keputusan yang salah. Jadi kebenaran dan keakuratan isi laporan sangat diperlukan.
·     Sistematis
Laporan harus diorganisasikan sedemikian rupa, dengan system pengkodean yang teratur, sehingga mudah dibaca dan diikuti oleh pembaca. Laporan yang sistematis juga menunjang unsur kejelasan yang sudah diciptakan oleh unsur unsur bahasa.
·     Objektif
Penulis laporan tidak boleh memasukkan selera pribadi ke dalam laporannya. Pelapor harus bersikap netral dan memakai ukuran umum dalam minilai sesuatu.
·     Tepat waktu
Ketepatan waktu mutlak diperlukan, karena keterlambatan laporan bisa mengakibatkan keterlambatan pengambilan keputusan.

sumber :



Tugas 6 Softkills Bahasa Indonesia 2 ( Semester 6 )



Metode ilmiah

Definisi
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
  1. Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
  2. Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
  3. Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
  4. Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)

Tujuan Mempelajari Metode Ilmiah
         
Tujuan dari mempelajari metode ilmiah adalah mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
Beberapa poin dari tujuan dan manfaat seseorang atau peneliti mempelajari metode ilmiah, yaitu :
1. Mengetahui tata cara penulisan ilmiah.
2. Dapat menyusun fakta yang nyata dan data tersusun secara sistematis.
3. Menambah wawasan dalam menggunakan teknik yang cepat dan tepat untuk digunakan dalam menyusun sebuah tulisan ilmiah.
4. Mengetahui bahasa yang digunakan pada tulisan ilmiah yaitu bahasa baku.a

LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH
  1. Masalah: berawal dari adanya masalah yang dapat digali dari sumber empiris dan teoretis, sebagai suatu aktivitas pendahuluan. Agar masalah ditemukan dengan baik memerlukan fakta-fakta empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh dari mengkaji berbagai literatur relevan.
  1. Rumusan masalah: Masalah yang ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah, dan umumnya rumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan.
  1. Pengajuan hipotesis: Masalah yang dirumuskan relevan dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya.
  1. Metode/strategi pendekatan penelitian: Untuk menguji hipotesis maka peneliti memilih metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai.
  1. Menyusun instrumen penelitian: Langkah setelah menentukan metode/strategi pendekatan, maka peneliti merancang instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data, misalnya angket, pedoman wawancara, atau pedoman observasi, dan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen agar instrumen memang tepat dan layak untuk mengukur variabel penelitian.
  1. Mengumpulkan dan menganalisis data: Data penelitian dikumpulkan dengan Instrumen yang kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data dengan menggunakan alat-alat uji statistik yang relevan dengan tujuan penelitian atau pengujian secara kualitatif.
  1. Simpulan: Langkah terakhir adalah membuat simpulan dari data yang telah dianalisis. Melalui kesimpulan maka akan terjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan kebenarannya.





Sumber :