-Harry
Potter and the Deathly Hallows-
Category : Books
Genre : Literature & Fiction
Author : J. K. Rowling
Pengarang : J. K. Rowling
Judul
asli : Harry Potter and the
Deathly Hallows
Alur
waktu : 1997–1998 dan 2017 pada
epilog
Jumlah
halaman : 608 (UK), 759 (US) Harry Potter
and the Deathly Hallows adalah buku ketujuh dan terakhir dari seri novel Harry
Potter oleh J. K. Rowling.
Deathly
Hallows diluncurkan secara serentak di seluruh dunia di 93 negara[1], pada
tanggal 21 Juli 2007, satu menit setelah tengah malam (00:01), British Summer
Time.
Judul
buku ini diumumkan pada 21 Desember 2006 melalui situs web Rowling, dan
dikonfirmasikan tak lama kemudian oleh penerbitnya.[2] Rowling menyatakan bahwa
seri terakhir ini berkaitan erat dengan buku sebelumnya, Harry Potter dan
Pangeran Berdarah-Campuran, yang menurutnya "hampir seperti dua bagian
dari satu novel".[3] Rowling meninggalkan sebuah pernyataan yang
ditandatangani, tertulis di sebuah patung dada pualam di Hotel Balmoral,
Edinburgh, yang menyatakan; "JK Rowling telah selesai menulis Harry Potter
and the Deathly Hallows di ruangan ini (652) pada 11 Januari 2007."[4]
Dalam
situsnya pada 6 Februari 2007, Rowling menyatakan "Walaupun saya menyukai
setiap buku Potter sebelumnya, 'Deathly Hallows' adalah favorit saya, dan ini
adalah sebuah cara yang sangat menyenangkan untuk menyelesaikan serial
ini."[5] Buku ini mendapat predikat best-seller di Amazon dan Barnes and
Noble hanya beberapa jam setelah tanggal peluncurannya diumumkan.[6]
Bagian di
bawah ini mungkin akan membeberkan isi cerita yang penting atau akhir kisahnya.
************************************************************************************************************************
Buku
ketujuh diawali dengan Voldemort dan para Pelahap Mautnya di rumah Lucius
Malfoy, yang merencanakan untuk membunuh Harry Potter sebelum ia dapat
bersembunyi kembali. Meminjam tongkat sihir Lucius, Voldemort membunuh
tawanannya, Profesor Charity Burbage, guru Telaah Muggle di Hogwarts, atas
alasan telah mengajarkan subyek tersebut dan telah menganjurkan agar paradigma
kemurnian darah penyihir diakhiri.
Harry
telah siap untuk melakukan perjalanannya dan membaca obituari Albus Dumbledore;
dan terungkaplah bahwa ayah Dumbledore, Percival, adalah seorang pembenci
non-penyihir dan telah membunuh banyak Muggle, dan meninggal di Penjara Azkaban
atas kejahatannya. Harry kemudian meyakinkan keluarga Dursley bahwa mereka
harus segera meninggalkan rumah mereka untuk menghindarkan diri dari para
Pelahap Maut. Keluarga Dursley kemudian pergi menyembunyikan diri dengan
dikawal sepasang penyihir setelah sebelumnya Dudley
melontarkan pengakuan bahwa ia peduli akan Harry.
Bersama-sama
dengan anggota Orde Phoenix, Harry kemudian pergi dari rumah Dursley ke The
Burrow. Dalam perjalanan itu, Hedwig, burung hantu Harry, terbunuh oleh kutukan
pembunuh; George Weasley kehilangan sebelah telinganya; Mad-Eye Moody dibunuh
oleh Voldemort sendiri. Belakangan, Harry mendapatkan penglihatan mengenai
pelariannya; tongkat sihirnya telah bereaksi dengan tongkat sihir pinjaman
Voldemort, menghancurkannya, dan ia juga kemudian mendapatkan penglihatan
ketika Voldemort menanyai Ollivander si pembuat tongkat sihir, mengenai mengapa
hal itu dapat terjadi.
Beberapa
hari kemudian, Menteri Sihir tiba di kediaman Weasley dan memberikan warisan
Dumbledore untuk mereka: Delumintaor untuk Ron (alat seperti korek api yang
dapat memadamkan cahaya); buku mengenai kisah anak-anak untuk Hermione; dan
untuk Harry, pedang Godric Gryffindor dan snitch pertama yang ditangkap Harry.
Namun demikian, pedang tersebut ditahan, karena menurut kementerian pedang
tersebut bukanlah milik Dumbledore. Ketiganya berusaha mencari tahu apa dibalik
ketiga benda yang diberikan kepada mereka itu. Sehari kemudian adalah hari
pernikahan Fleur Delacour dan Bill Weasley.
Setelah
diberitakan bahwa Voldemort telah berhasil mengambil alih Kementerian Sihir;
Harry, Ron, dan Hermione kemudian bersembunyi di Grimmauld Place nomor 12,
rumah yang diwariskan Sirius Black kepada Harry. Ketiganya kemudian menyadari
bahwa inisial R.A.B. pada liontin yang didapatkan Dumbledore dan Harry dalam
buku keenam adalah Regulus Arcturus Black, adik Sirius. Mereka mulai mencari
Horcrux yang dicuri Regulus di rumah keluarga Black itu. Dari Kreacher, mereka
mengetahui bahwa ia telah membantu Regulus untuk mendampingi Voldemort
menempatkan Horcrux berbentuk liontin itu di gua. Ketika Regulus merasa kecewa
dengan Dumbledore, ia memerintahkan Kreacher untuk kembali ke gua dan menukar
liontin dengan yang palsu. Regulus terbunuh dalam proses itu. Pada akhirnya,
mereka bertiga menyadari bahwa Mundungus Fletcher telah mencuri liontin
tersebut dan memberikannya kepada Dolores Umbridge.
Setelah
selama satu bulan memata-matai Kementerian Sihir, ketiganya berhasil mengambil
Horcrux dari Umbridge. Dalam prosesnya, tempat persembunyian mereka diketahui
dan terpaksa melarikan diri ke daerah terpencil, berpindah dari satu tempat ke
tempat lain, dan tidak dapat lama tinggal di suatu tempat.
Dalam
waktu beberapa bulan berpindah-pindah, mereka mendengar bahwa pedang Godric
Gryffindor sebenarnya adalah palsu, dan ada yang melakukan sesuatu terhadap
pedang aslinya. Dari Phineas Black, Harry mendapatkan bahwa pedang itu terakhir
kali digunakan Dumbledore untuk menghancurkan salah satu Horcrux, Cincin Gaunt.
Ron kemudian berselisih paham dengan Harry, dan pergi meninggalkan Harry dan
Hermione. Harry dan Hermione kemudian pergi ke Godric's Hollow untuk mencari
tahu apakah Dumbledore telah meninggalkan pedang itu di sana .
Di
Godric's Hollow, keduanya mengunjungi tempat pemakaman keluarga di mana
keluarga Potter dan Dumbledore dikuburkan. Di Godric's Holow, mereka juga
menemui Bathilda Bagshot, seorang kawan lama Dumbledore yang mengarang buku
Sejarah Sihir. Di rumah Bagshot mereka menemukan gambar penyihir hitam
Grindelwald, sanak Bagshot, yang pada masa lalu adalah kawan masa kecil Albus
Dumbledore. Namun demikian, ternyata mereka terperangkap, karena
"Bagshot" itu merupakan penjelmaan ular Voldemort, Nagini. Mereka
berhasil melarikan diri dari Voldemort, tetapi tongkat sihir Harry hancur dalam
kejadian itu.
Dalam
pelarian mereka, Harry akhirnya menemukan bahwa pedang Godric Gryffindor
tersembunyi di sebuah kolam beku di tengah sebuah hutan. Ia menyelam ke
dalamnya dan mendapati pedang dan kalung liontin Horcrux Voldemort. Kalung itu
mencoba mencekik Harry dan hampir menenggelamkannya hingga mati kalau tidak
ditolong oleh Ron yang kembali. Keduanya menghancurkan Horcrux dengan pedang
itu.
Ketiganya
kemudian berbicara kepada Xenophilius Lovegood, ayah Luna Lovegood, dan
menanyakan kepada mereka mengenai lambang Grindelwald yang telah berkali-kali
muncul selama perjalanan mereka. Di rumah Lovegood, Harry, Ron, dan Hermione
mendapatkan kisah penyihir kuno mengenai tiga bersaudara yang mengalahkan
kematian, dan masing-masing mendapatkan benda sihir sebagai hasilnya - tongkat
sihir yang tak terkalahkan (Elder Wand—tongkat sihir tetua), batu sihir yang
dapat menghidupkan kembali yang telah mati (Resurrection Stone—batu
kebangkitan), dan Jubah Gaib (jubah tembus pandang) yang tidak lekang oleh
waktu. Harry menyadari bahwa jubah yang dimilikinya adalah adalah Jubah Gaib,
dan segera menemukan bahwa Lovegood telah berkhianat dan menyerahkan mereka ke
Kementerian. Luna, putrinya, telah ditawan dan Xenophilius berpikir untuk
menyerahkan Harry Potter sebagai ganti tawanan. Ketiganya meloloskan diri dan
berpikir untuk mengumpulkan ketiga benda sihir Deathly Hallows, untuk
mengalahkan Voldemort.
Harry,
Ron, dan Hermione kemudian tertangkap dan dibawa ke rumah Malfoy. Di sana , Hermione disiksa
dan diinterogasi oleh Bellatrix Lestrange untuk mengetahui bagaimana mereka
memperoleh pedang Godric Gryffindor, karena ia berpikir bahwa mereka telah
mencurinya dari lemari besinya di Gringotts. Di bawah tanah, Harry dan Ron
dipenjarakan bersama-sama dengan Dean Thomas, goblin Griphook, pembuat tongkat
sihir Ollivander, dan Luna Lovegood. Harry berusaha mencari pertolongan dan
Dobby muncul untuk menyelamatkannya. Dalam usaha meloloskan diri, mereka
dihadang Wormtail yang kemudian terbunuh karena tercekik oleh tangan perak
Wormtail yang dibuat Voldemort tanpa berhasil ditolong oleh Ron dan Harry.
Mereka berdua kemudian menolong Hermione dengan bantuan Dobby, yang tewas
dibunuh oleh Bellatrix.
Harry dan
kedua sahabatnya kemudian berusaha mencari rencana baru. Ia menanyai Ollivander
mengenai Elder Wand dan mendapati bahwa pemilik terakhirnya adalah Dumbledore.
Ia berusaha untuk mencegah Voldemort mengambilnya dari makam Dumbledore.
Dibantu Griphook, Hermione menyamar sebagai Bellatrix Lestrange dan
bersama-sama Harry dan Ron memasuki lemari besi Bellatrix di Bank Gingrott's.
Di sana mereka
menemukan satu lagi Horcrux, piala Hufflepuff. Griphook kemudian mengkhianati
mereka dan melarikan diri dan mencuri pedang Godric Gryffindor. Harry, Ron, dan
Hermione berhasil melarikan diri, tetapi Voldemort menyadari bahwa mereka
mencari Horcrux-Horcruxnya.
Harry
mendapatkan penglihatan segera setelah pelarian mereka; ia dapat melihat
melalui mata Voldemort dan mengetahui pikirannya. Voldemort telah mendatangi
tempat-tempat Horcurxnya disembunyikan dan mengetahui bahwa mereka telah lenyap
dan hancur. Secara ceroboh, Voldemort mengungkapkan bahwa Horcrux terakhir
berada di Hogwarts. Ketiganya segera pergi ke Hogsmeade untuk mencari jalan
masuk ke sekolah Hogwarts. Di Hogsmeade, mereka disudutkan oleh para Pelahap
Maut dan diselamatkan oleh Aberforth Dumbledore. Aberforth membuka jalan
terowongan ke Hogwarts di mana mereka disambut oleh Neville Longbottom. Setelah
menyelamatkan jiwa Draco Malfoy, Harry menemukan Mahkota Ravenclaw tersembunyi
di Kamar Kebutuhan dan benda itu dihancurkan.
Di
Shrieking Shack, mereka mendapati Voldemort membunuh Severus Snape dengan
tujuan untuk mentransfer kekuatan Elder Wand kepada dirinya sendiri. Dalam sekaratnya,
Snape memberikan memorinya kepada Harry. Dari memori itu terungkap bahwa Snape
berada di sisi Dumbledore, didorong dengan cinta seumur hidupnya kepada Lily
Potter. Snape telah diminta Dumbledore untuk membunuh dirinya jika situasinya
mengharuskan demikian; karena bagaimanapun juga hidupnya tidak akan lama lagi
akibat kutukan yang terdapat di Horcrux Cincin Gaunt. Selanjutnya, terungkap
pula bahwa Harry adalah Horcrux terakhir Voldemort, dan ia harus mati juga
sebelum Voldemort dapat dibunuh. Pasrah akan nasibnya, Harry mengorbankan diri
dan Voldemort melancarkan kutukan untuk membunuhnya. Tapi alih-alih membunuh
Harry, kutukan itu malah menghancurkan bagian dari jiwa Voldemort yang terdapat
di tubuhnya. Pada akhirnya, setelah Nagini dibunuh oleh Neville, Voldemort
kemudian terbunuh setelah mencoba menggunakan Kutukan pembunuh Avada Kadavra
terhadap Harry. Kutukan itu berbalik menyerang Voldemort sendiri oleh Elder
Wand.
Dalam
kisah di akhir buku, pada tahun 2017, 19 tahun setelah Pertempuran di Hogwarts,
Harry dan Ginny Weasley telah memiliki tiga anak bernama James, Albus Severus,
dan Lily. Neville Longbottom telah menjadi guru Herbologi di Hogwarts. Ron dan
Hermione telah memiliki dua anak bernama Rose dan Hugo. Draco Malfoy memiliki
anak bernama Scorpius. Mereka seluruhnya bertemu di stasius kereta api King's
Cross, untuk mengantar anak-anak mereka bersekolah ke Hogwarts. Di sana diungkapkan bahwa
bekas luka Harry tidak pernah sakit lagi setelah kekalahan Pangeran Kegelapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar